Advertisement
Tragedi Hallowen di Korea, Ini Kesaksian WNI yang Sempat Berada di Lokasi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Salah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) menceritakan pengalamannya saat berada di Itaewon, Korea Selatan, beberapa saat sebelum insiden pesta Halloween yang menewaskan 151 orang tersebut terjadi.
Melalui akun TikTok-nya, dokter Adrian Setiaji menceritakan bahwa dirinya sempat mengunjungi Itaewon untuk merasakan suasana Halloween di Korsel.
Advertisement
“Tujuanku ke Itaewon sebetulnya hanya untuk cari makan dan enjoy the halloween vibe (penasaran ama kostum-kostum gokilnya),” tulis dr. Adrian di akun TikTok @doktermedok, dikutip Minggu (30/10/2022).
Begitu tiba di stasiun kereta di dekat lokasi pada Sabtu (29/10/2022) sekitar pukul 19.00 waktu setempat, Adrian mengatakan kondisi sudah sangat ramai, begitu pula kondisi di sekitar jalan besar.
Dalam videonya, dia menunjukkan kondisi di gang-gang kecil Itaewon yang jauh lebih ramai. Saat itu dia masih mengira bahwa memang kondisi Halloween seperti ini memang wajar.
Namun semakin malam, kondisi di Itaewon semakin ramai. Dia pun sempat terjebak dan berdesak-desakan.
“Kondisi jalan (terutama area gang) udah menggila. Di sini uda mulai pikir kalau uda ngga make sense,” tulisnya.
Akhirnya Adrian berhasil keluar dari kerumunan dan memutuskan pulang sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
Menurut perkembangan terakhir, korban tragedi Halloween Itaewon tercatat bertambah menjadi 151 orang tewas dan 82 lainnya terluka pada Minggu (30/10/2022) pukul 10.30 waktu setempat.
Insiden bermula ketika ratusan orang mamasuki kawasan Itaewon menggenakan berbagai kostum horor. Insiden terjadi di gang kecil, tak jauh dari Hotel Hamilton di Itaewon yang sebenarnya hanya bisa digunakan untuk lalu lintas satu mobil.
Akan tetapi, gang kecil tersebut dipadati oleh manusia dan semakin malam semakin bertambah banyak yang berdesakan di gang kecil tersebut.
BACA JUGA: Ini Penyebab Indonesia Sulit Jadi Negara Maju Menurut Menteri Investasi
Mulanya, hanya 50 orang yang menunjukkan tanda-tanda sesak napas dan henti jantung karena berdesakan. Lama kelamaan, beberapa orang yang sudah berada di atas terjatuh dan menimpa warga yang berada di posisi lebih rendah.
Mulai dari saat itulah laporan demi laporan orang kekurangan oksigen semakin banyak terdengar. Pemerintah setempat langsung mengerahkan 142 ambulans untuk mengevakuasi korban.
Karena banyaknya orang, tim medis sempat mengaku kesulitan menangani korban yang kian malam kian berjatuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi ke MK, Ini Imbauan Prabowo
- Palestina Kecam Veto AS Soal Keanggotaan Penuh di PBB
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Dampak Serangan Israel ke Iran, Harga Minyak Melonjak
- Amankan Aksi Demo di Jakarta, Ribuan Personel Gabungan Polri, TNI dan Dishub Diterjunkan
- KPK Bakal Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini
Advertisement
Advertisement