Ini Bahaya Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) yang Picu Gagal Ginjal Akut

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan kembali menemukan zat kimia berbahaya baru yaitu Ethylene glycol butyl ether (EGBE) yang memicu balita menderita penyakit gangguan ginjal akut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, Kementerian Kesehatan telah mengambil sampel beberapa jenis obat sirup dan terbukti beberapa obat-obatan sirup mengandung zat kimia ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE) yang berbahaya.
Atas temuan ini, Kementerian Kesehatan sementara melarang penggunaan obat-obatan sirup sambil menunggu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memfinalisasi hasil penelitian kuantitatifnya.
Lantas, apa sebenarnya ethylene glycol butyl ether (EGBE) dan seberapa bahaya bagi kesehatan?
Mengenal Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) Ethylene glycol butyl ether (EGBE) adalah jenis glikol eter.
Melansir dari Science Direct, EGBE diproduksi dengan mereaksikan etilen oksida dan butanol normal (n-butanol) menggunakan katalis. Jika rasio etilen oksida terhadap n-butanol lebih besar dari satu, monoeter di- dan trietilen glikol diproduksi bersama dengan EGBE.
Berdasarkan Samchem Prasandha, ethylene glycol butyl ether (EGBE) adalah cairan bening yang mudah terbakar dengan bau yang ringan. EGBE sendiri digunakan sebagai pelarut, Bahkan, kandungan ini menjadi bahan kimia umum yang sering digunakan dalam produk industri maupun rumah tangga. Hal ini, karena EGBE mampu larut dalam air, dan dapat bercampur dengan minyak mineral dan sabun. Sehingga, pelarut ini sering digunakan dalam pembersih, tinta, cat, pelapis.
Bahaya Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE)
Melansir dari temuan Samchem Prasandha, EGBE dapat memimbulkan efek kesehatan yang serius. Misalnya, dalam proses pernafasan, seseorang yang menghirup zat ini dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan.
Gejala mungkin termasuk sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, mual dan sesak napas hingga hemolisis (kerusakan sel darah merah. Bahkan, EGBE punya konsentrasi tinggi yang memiliki efek narkotika.
Lalu, apabila seseorang menelan zat ini, maka dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Gejala mungkin termasuk mual, muntah dan diare hingga memicu keracunan sistemik dengan gejala yang paralel dengan gejala inhalasi. Bahkan, seseorang yang terpapar dalam waktu yang lama atau berulang dapat menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, sistem limfoid, darah dan darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Besaran Pesangon Karyawan PHK dan Pensiun Sesuai UU Cipta Kerja
- Bacaan Niat Puasa Ramadan Dalam Versi Arab dan Latin
- Daftar 6 Bandara yang Beroperasi 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2023
- Piala Lomba Dimintai Uang oleh Bea Cukai, Kemenkeu Minta Maaf
- Waspadalah! Ini Jam Rawan Tindak Kejahatan di Bulan Ramadan
Advertisement

Lengkap! Ini Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kamis 23 Maret 2023
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Dibuka Segera, Ini Panduan Mengisi Biodata UTBK SNBT 2023
- Jokowi Perintahkan TNI dan Polri Terus Mengawal Pembangunan di Papua
- Produsen Penerima Subsidi Motor Listrik Kerek Harga, Siap-Siap Kena Sanksi
- Pria Lajang di China Habiskan Rp2,2 Juta per Hari Demi Hindari Teror Nikah
- Menlu Hongaria Sebut Konflik NATO dengan Rusia Bisa Mengarah ke Perang Dunia
- Gegara Istri Bergaya Hidup Mewah, Direktur Penyelidikan KPK Diperiksa Dewas
- Gempa M 6,5 Guncang Afghanistan Terasa hingga New Delhi, Sedikitnya 3 Orang Tewas
Advertisement