Advertisement
Malaysia Perluas Jangkauan Wisata Medis ke Jogja, Ini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Pemerintah Negeri Selangor, Malaysia, terus memperluas jangkauan sektor wisata medis ke pasar regional di Indonesia, salah satunya ke Jogja. Pasalya, lebih dari 170.000 wisatawan kesehatan asal Indonesia melakukan pengobatan di Malaysia, dengan total belanja melebihi 400 juta ringgit.
Hal ini tidak lepas dari dukungan infrastruktur medis modern, tenaga kesehatan bertaraf internasional, serta konektivitas yang baik sehingga Selangor semakin diminati sebagai tujuan utama wisata medis bagi masyarakat Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA: Temui Paku Alam X, Dubes Malaysia Jajaki Perluasan Kerja Sama di DIY
Menyambut Visit Selangor Year 2025 dan Visit Malaysia Year 2026, Tourism Selangor meluncurkan kampanye bertajuk ‘Liburan Sehat? Ya di Selangor Aja!’. "Kampanye ini menghadirkan paket lengkap pariwisata kesehatan mulai dari perawatan, pemulihan, hingga liburan bergaya hidup sehat," ungkap Puan Chua Yee Ling, selaku CEO Tourism Selangor di sela-sela acara ramah tamah di Jogja, Selasa (24/6/2025).
Menurutnya, kota-kota di Indonesia seperti Makassar dan Jogja menjadi target penting dalam perluasan pasar wisata medis Selangor. Terlebih, konektivitas langsung antara Jogja dan Selangor melalui penerbangan internasional menjadikan perjalanan Liburan Sehat lebih mudah dan efisien.
Hal ini menjadi keunggulan tersendiri bagi warga Jogja dan sekitarnya yang mencari layanan wisata medis luar negeri dengan akses yang cepat. “Program ini tidak hanya menyasar pasien, tetapi juga keluarga yang ingin mendampingi dan sekaligus menikmati wisata berkualitas di Malaysia” tambah Puan Chua Yee Ling.
Selain layanan medis, Selangor juga menawarkan beragam destinasi wisata yang cocok untuk proses pemulihan pasien. Mulai dari taman hiburan, agrowisata, museum tematik, hingga penginapan premium, semuanya disiapkan untuk menghadirkan pengalaman yang menyeluruh bagi wisatawan medis.
Sejumlah pelaku industri pariwisata di Selangor turut serta menyusun paket wisata khusus yang dirancang untuk wisatawan Indonesia pasca-perawatan.
Dia menjelaskan, di wilayahnya terdapat 42 rumah sakit swasta yang menawarkan layanan di berbagai bidang spesialisasi, seperti jantung, tulang, kanker, pengobatan umum, dan teknologi fertilitas (IVF).
Selangor bahkan tampil sebagai pusat layanan kesehatan unggulan di kawasan Asia Tenggara. Layanan ini ditopang oleh tenaga profesional berpengalaman dan sistem kesehatan yang terintegrasi, menciptakan ekosistem wisata medis yang andal dan berkualitas tinggi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan naiknya kelas menengah menjadi pendorong utama meningkatnya permintaan terhadap layanan kesehatan berstandar internasional. "Pemerintah Negeri Selangor menekankan bahwa Indonesia merupakan pasar utama dalam sektor wisata kesehatan Malaysia," paparnya.
Sebagai bagian dari langkah promosi yang konsisten, Tourism Selangor baru saja berpartisipasi dalam Malaysia Healthcare Expo pada 19–22 Juni 2025 di Makassar. Acara ini menjadi wadah penting untuk memperkenalkan potensi wisata medis Selangor kepada masyarakat Indonesia di kawasan Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proses Evakuasi Pendaki Asal Brasil di Gunung Rinjani Terkendala Cuaca, Posisi Survivor Berada Dikedalaman 400 Meter
- Kasus Nikita Mirzani, PN Jakarta Selatan Jadwalkan Sidang Eksepsi 1 Juli 2025
- Masjid dan Musala Bakal Dapat Bantuan dari Kemenag Rp15 Juta dan Rp10 Juta
- Qatar Klaim Cegat Enam Rudal yang Ditembakkan Iran ke Pangkalan AS
- Odol Dinilai Rugikan Negara Rp43,45 Triliun per Tahun
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nadiem Makarim Diperiksa Kejagung, Dicecar 31 Pertanyaan
- Iran Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat di Qatar
- Iran Belum Sepakati Genjatan Senjata dengan Israel
- Harga Emas Antam Hari Ini, Rp1.016.000 per 0,5 Gram
- Hubungan dengan Iran Tegang, Warga AS Cemas
- Indonesia dan Australia Sepakat Perkuat Kerja Sama di Bidang Imigrasi dan Penanganan Pengungsi
- Menang Dua Kali Gugatan, Harvard Bisa Terima Mahasiswa Asing Lagi
Advertisement
Advertisement