Advertisement
Jokowi Geram Indonesia Terus Impor Aspal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan berpuluh-puluh tahun Indonesia hanya fokus pada ekspor barang mentah. Oleh sebab itu, dia meyakini Indonesia harus mulai beralih pada hilirisasi yang dapat menciptakan nilai tambah.
"Ini baru nikel nanti kita stop lagi timah, tembaga, kita stop lagi bahan-bahan mentah yang kita ekspor, mentahan," katanya saat membuka UOB Economic Outlook 2023, Kamis (29/9/2022).
Advertisement
Jokowi mengatakan bahwa pada masa awal pelarangan ekspor nikel banyak orang-orang yang berkomentar tidak setuju dan meminta pemerintah untuk berhati-hati, karena nilai ekspor negara bisa anjlok karena memberhentikan ekspor bijih nikel tersebut.
Namun nyatanya, setelah larangan ekspor bijih nikel disetop dan Indonesia menggalakkan hilirisasi nikel di dalam negeri untuk mendapatkan hasil ekspor dengan nilai tambah, justru pendapatan negara dari ekspor hilirisasi nikel menjadi bertambah.
Akibat pelarangan ekspor bijih nikel menjadi ekspor melalui proses hilirisasi, pendapatan negara melejit signifikan dari yang sebelumnya hanya US$1,1 miliar atau Rp15 triliunan pada 2017 menjadi US$20,9 miliar atau Rp360 miliar pada 2021.
"Meloncat dari Rp15 triliun ke Rp360 triliun, itu baru nikel. Nanti kita stop lagi timah, tembaga. Stop lagi ekspor barang-barang mentahan. Hilirisasi jangan sampai berpuluh-puluh tahun menjual komoditas saja, kini stop tapi satu-satu tidak barengan," pungkasnya.
Dia pun mencontohkan bahwa dalam kunjungan kerjanya meninjau potensi aspal di Buton, dirinya menyayangkan potensi aspal yang besar belum dimaksimalkan, apalagi Indonesia malah impor aspal dari negara lain sebesar 5 juta ton per tahun.
"Kenapa sih kita masih impor aspal? data yang saya terima kira-kira 5 juta ton per tahun, kita punya aspal kok ternyata gak ada industrinya, baru satu yang 100.000 [ton] per tahun kita malah impor. Ini apa-apaan, kesalahan-kesalahan ini harus dihentikan," tegasnya.
BACA JUGA: Febri Diansyah Dampingi Putri Candrawathi ke Bareskrim Polri Besok
Jokowi pun mendorong agar Indonesia harus mulai mengurangi impor dan memperkuat ekspor dari sumber daya alam yang dimiliki, mengingat hal tersebut diyakininya berdampak baik bagi pendapat Negara.
“Ini peluang kalau Bapak/Ibu dengar ini. Wah, [harusnya langsung] investasi di industri aspal, itu baru berbicara kebutuhan dalam negeri, kalau tambah ekspor gede banget, deposit aspal kita ada 662 juta ton, [sayangnya] dibiarkan malah kita impor, kesalahan ini harus berhenti,” ujar Jokowi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
Advertisement

Wali Kota Jogja Klaim Target Pengurangan Volume Sampah 20 Persen Tercapai
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
Advertisement
Advertisement