Advertisement

Jokowi Tanya Soal Kenaikan Telur, Ini Jawaban Mendag Zulhas

Annasa Rizki Kamalina
Rabu, 24 Agustus 2022 - 19:17 WIB
Bhekti Suryani
Jokowi Tanya Soal Kenaikan Telur, Ini Jawaban Mendag Zulhas Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis - Fanny Kusumawardhani

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA– Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa kenaikan harga telur ayam saat ini dipicu oleh adanya apkir dini dan program Kementerian Sosial melalui bantuan sosial (bansos) yang menyebabkan tingginya permintaan telur.

“Tadi Pak Presiden tanya, waktu saya diangkat jadi Mendag hari kedua, harga telur Rp32.000, turun sampai Rp25.000/kg, terlalu rendah, sama dengan harga ayam, dari Rp52.000/kg sampai Rp28.000, itu merugikan peternak,” ujarnya, Rabu (24/8/2022).

Advertisement

Zulhas menyampaikan bahwa para pengusaha ayam petelur melakukan apkir dini atau pemotongan ayam petelur karena harga telur ayam terlalu rendah. Akibatnya, produksi telur berkurang.

BACA JUGA: 730.000 Kendaraan Sudah Daftar MyPertamina, yang Belum Daftar Begini Caranya

Berdasarkan pantauan pada Info Pangan Jakarta pukul 12.00 WIB, harga telur ayam tertinggi yakni Rp35.000/kg terdapat di Pasar Petojo Ilir, Jakarta Pusat. Sementara harga terendah Rp28.000 per kilogram di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur.

Sementara bila melihat harga telur ayam secara rata-rata nasional di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), yakni sebesar Rp30.850/kg. Adapun harga terendah terdapat di Jambi, Rp25.450/kg, dan tertinggi di Papua, Rp39.650/kg.

Selain itu, Zulhas menjelaskan bahwa kenaikan harga telur memang benar adanya karena adanya program bansos dari Kemensos yang menyebabkan tingginya permintaan telur sehingga turut mengerek harga.

“Kebetulan Kemensos merapel programnya tiga bulan sekaligus, telur lagi, satu ada apkir dini kedua bansos 3 bulan dirapel,” jelasnya.

Dalam menyelesaikan masalah telur, Zulhas mengaku akan bertemu dengan para peternak ayam petelur agar tidak melakukan apkir dini sehingga produksi telur tidak berkurang.

“Sore ini atau besok akan kami undang para pelaku di sektor telur ini yang besar-besar, karena yang besar-besar ini yang mempengaruhi, agar tidak melakukan apkir dini lagi, sehingga harga dapat normal, kalau Kemensos kan sudah selesai,” lanjutnya.

Berdasarkan data di early warning system Kementerian Perdagangan, harga referensi telur per 5 Agustus 2022 sebesar Rp24.255 per kilogram. Sementara untuk referensi harga rata-rata per butirnya di tingkat peternak secara nasional sebesar Rp278. Sedangkan harga telur idealnya di konsumen sebesar Rp28.000/kg.

Maka setidaknya, kata Zulhas, harga telur dapat sesuai acuan, sehingga tidak memberatkan konsumen dan merugikan peternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Polres Bantul Untuk Atasi Kemacetan saat Libur Lebaran

Bantul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement