351 Hewan Ternak Terpapar PMK, Ini Langkah Pemkot Semarang
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Sebanyak 351 hewan ternak di Kota Semarang dilaporkan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Oleh sebab itu, Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang membentuk Unit Reaksi Cepat (URC) yakni tim khusus untuk menangani wabah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur menyampaikan jika pihaknya mengerahkan semua tenaga yang ada untuk membantu pelayanan URC. Bahkan tenaga tang berada di Puskewan Mijen juga turut diturunkan yang menyebabkan Puskeswan Mijen harus ditutup untuk sementara waktu. Namun untuk Puskeswan di Gayamsari masih tetap membuka pelayanan.
Advertisement
Hernowo menyebutkan jika semua petugas yang tergabung dalam URC yang menangani kasus PMK ini harus siap sedia 24 jam. Pasalnya hingga saat ini ada 351 hewan ternak di Kota Semarang yang terpapar PMK.
“351 hewan ternak terpapar PMK tapi ini ada yang sudah sembuh, ada yang masih penanganan petugas dan ada yang sudah mati,” kata Hernowo, dikutip dari laman Pemkot Semarang, Jumat (17/6/2022).
Hernowo mengatakan jika tugas dari petugas URC ini ada melakukan penanganan terhadap hewan ternak langsung ke lapangan. Jika ada ternak yang terpapar PMK maka petugas URC akan langsung melakukan pengobatan. Sementara bagi hewan ternak yang tidak terpapar, maka pemilik ternak akan diberikan edukasi bagaimana cara mencegah ternak terpapar PMK hingga memperhatikan sanitasi kamdang.
“Selama wabah PMK ini tidak semua hewan boleh masuk ke Kota Semarang terutama yang dari daerah zona merah,” paparnya.
Hernowo mengatakan jika di Jawa Tengah ini 32 kabupaten/kota ternaknya sudah terjangkit PMK. Sehingga peredaran ternak hanya boleh di wilayah masing-masing dan itupun harus dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
Disinggung terkait dengan surat edaran tata cara penyembelihan dan pemilihan hewan ternak saat Hari Raya Idul Adha, Hernowo mengaku jika saat ini pihaknya tengah menggodok aturan yang nantinya akan diberlakukan di Kota Semarang. itupun, lanjutnya, mengacu pada Surat Edaran dari Menteri Pertanian dan Gubernur Jawa Tengah.
“Kami sedang menggodok untuk aturan ternak dan penyembelihan ternak saat Idul Adha mungkin beberapa hari lagi akan keluar surat edaran (SE) nya tapi kami tetap berpedoman SE dari Menteri Pertanian dan Provinsi yang sudah keluar,” jelasnya.
Terkait dengan stok ternak saat Idul Adha mendatang, Menteri Pertanian mengatakan sudah menjamin kebutuhan dan ketersediaan ternak saat Lebaran Qurban mendatang.
“Menteri pertanian sudah menjamin untuk kebutuhan ternak Idul Adha karena kita masih punya wilayah hijau seperti di NTT sehingga kecukupan untuk ternak Idul Adha dipastikan cukup,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Jadwal SIM Keliling di Jogja, Sabtu Malam Ini Pukul 19.00-21.00 WIB di Alun-alun Kidul Jogja
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
- Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
- Momen Pilkada Sleman 2024, Harda Tulus Mengabdi dan Ingin Ikhlas Melayani
- 687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
- Warga Palestina Sambut Baik Surat Mahkamah Pidana Internasional untuk Menangkap Netanyahu
Advertisement
Advertisement