Advertisement
Kiprah Mahasiswa, Anak ITS Gagas Alat Pengontrol Pemurnian Biogas
![Kiprah Mahasiswa, Anak ITS Gagas Alat Pengontrol Pemurnian Biogas](https://img.harianjogja.com/posts/2022/05/28/1102129/ilustrasi-alat-pemurnian-biogas.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bernama Andreas Krisma Suksma membuat inovasi berupa alat kontrol temperatur cerdas untuk pemurnian biogas.
Terobosan tersebut awalnya tercetus dari penilaian terhadap implementasi pengembangan biogas rumah tangga di Indonesia yang kini masih minim untuk menuju energi terbarukan pada 2025.
Advertisement
“Berangkat dari kondisi itu, saya membuat alat kontrol temperatur cerdas untuk pemurnian biogas,” kata Andreas yang merupakan mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi ITS dalam rilis, Jumat (27/5/2022).
Andreas mengatakan, alat tersebut diberi nama SMITOL (Smart Humidity Control pada Proses Purifikasi Biogas) dengan menggunakan metode redundancy water scrubber dan silika gel berbasis Internet of Things (IoT).
“Metode ini saya gunakan karena water scrubber itu lebih efisien dan mampu menangkap partikel dalam bentuk kecil serta dapat mengikat gas,” katanya.
Dia melanjutkan, sedangkan silika gel dapat menghindari berkembangnya kelembaban yang berlebihan setelah melewatinya, karena sifat yang dimiliki menyerap tanpa mengubah kondisi zatnya.
Teknologi yang ditawarkan oleh mahasiswa angkatan tahun 2018 ini dapat memurnikan biogas dengan menjaga kelembaban dan menyimpan data yang disimpan di database.
“SMITOL ini menggunakan sistem pengendalian otomatis dan IoT. Sistem ini saya gunakan supaya kelembaban dari output purifikasi tetap terjaga, lalu diatur menggunakan smartphone dan monitoring secara real time,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, SMITOL juga menggunakan set point di bawah 60 persen kelembaban, yang artinya dapat membuat purifikasi tetap terjaga karena sesuai dengan set point.
Alasan lain digunakannya set point di bawah 60 persen adalah karena dalam menggunakan biogas untuk memasak, listrik dan lain-lain harus bersih, supaya biogas yang dimurnikan menjadi kering tanpa adanya air yang dapat mengakibatkan kalor biogas berkurang.
Andre meyakini jika alat ciptaannya lebih unggul dibandingkan alat kontrol temperatur konvensional pada umumnya. Alat yang diciptakannya bekerja secara otomatis secara keseluruhan, berbeda dengan alat kontrol konvensional yang masih harus digunakan secara manual.
“Keseluruhan parameter teknis dari alat yang saya gagas ini mulai dari instrumen pengukur, sistem pengendalian kelembaban, maupun sistem redundancy semua sudah otomatis sehingga bisa lebih efisien,” imbuhnya.
Adapun gagasan Andre telah berhasil menyabet prestasi juara pertama pada kompetisi Physics Tour Competition 2 kategori Esai Penerapan Fisika dalam Pengembangan Teknologi yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Riau, akhir Maret lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement