Advertisement
Titik Macet di Jalan Jogja-Solo yang Perlu Dihindari Saat Mudik Lebaran
![Titik Macet di Jalan Jogja-Solo yang Perlu Dihindari Saat Mudik Lebaran](https://img.harianjogja.com/posts/2022/04/15/1099351/img-20210514-wa0014.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Jumlah pemudik yang masuk ke wilayah DIY dan Jawa Tengah diperkirakan bakal membeludak.
Pemerintah Pusat telah membuka keran arus mudik di tahun 2022. Kabupaten Klaten diprediksi menjadi salah satu daerah yang menerima limpahan pemudik menuju ke beberapa wilayah di Soloraya serta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Advertisement
PromosiMuslihat Gerilya Urban DI/TII Membunuh Kapten Mulyadi di Kota Solo
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com-jaringan Harianjogja.com, terdapat beberapa lokasi tergolong rawan kemacetan di Jalan Solo-Jogja yang terjadi bersamaan momentum arus mudik mendatang. Di antara lokasi tersebut berada di Prambanan dan Delanggu.
Kawasan Prambanan tergolong daerah rawan kemacetan lalu lintas karena di lokasi ini terdapat Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan. Saat momentum arus mudik dan Lebaran, kompleks TWC sering dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Soloraya dan beberapa daerah lain di Tanah Air. Penataan parkir di kawasan Prambanan perlu dipersiapkan secara matang guna mencegah potensi kemacetan yang semakin parah.
BACA JUGA: Ini Alasan Pemudik Harus Segera Vaksinasi Booster Sebelum Mudik Lebaran
Lokasi rawan kemacetan di kawasan Prambanan, tepatnya berada di di simpang tiga dekat Poslantas Prambanan. Persimpangan itu menjadi jalur utama memasuki wilayah Jogja serta kawasan parkir TWC Prambanan.
Daerah lain yang termasuk rawan kemacetan lalu lintas berada di Delanggu. Hampir sama dengan Prambanan, tata cara parkir kendaraan yang biasa memakan bahu jalan sering mengakibatkan kawasan ini rawan kemacetan saat arus mudik dan Lebaran.
Terlebih, di kawasan ini terdapat jembatan di jalan lingkar barat Kecamatan Delanggu yang ambles sejak November 2021. Hingga kini, jembatan tersebut tak kunjung diperbaiki. Dikhawatirkan, amblesnya jembatan bakal membikin kemacetan di jalan kota kecamatan saat Lebaran mendatang.
Jembatan yang ambles berada di Dukuh Gatak, Desa Krecek, Kecamatan Delanggu. Lokasi jembatan berada di jalan lingkar Delanggu yang merupakan jalur kendaraan berat. Lantaran jembatan ambles, arus lalu lintas, terutama kendaraan roda empat dialihkan melalui jalan raya Jogja-Solo melewati kota Kecamatan Delanggu.
Camat Delanggu, Jaka Suparja, mengatakan jembatan itu berada di jalan berstatus kabupaten. Kerusakan jembatan sudah terjadi selama hampir enam bulan. Setelah jembatan rusak, arus lalu lintas dialihkan melalui jalan raja Solo-Jogja melewati kota kecamatan di Delanggu.
“Tentu dampaknya ada. Jalan protokol jadi repot. Kalau ada truk pasir macet di sana, kami khawatir lebaran masih seperti itu. Kondisi arus lalu lintas akan sangat repot,” kata Jaka saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (2/4/2022).
Selain di Delanggu dan Prambanan, lokasi rawan kemacetan di Klaten juga berpotensi terjadi di persimpangan Jatinom, tepatnya di depan Koramil. Persimpangan itu menjadi daerah pertemuan menuju Kecamatan Karanganom atau objek wisata air di Polanharjo dan Tulung serta jalur alternatif menuju Boyolali dan sekitarnya.
Setiap pasaran Legi pada penanggalan Jawa, kawasan Jatinom kian ramai lantaran pedagang dan pembeli berdatangan ke Pasar Legen di lapangan Bonyokan. Lapangan itu berada di tepi jalur utama Jatinom.
Perlintasan Pemudik
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan Klaten bakal menjadi perlintasan pemudik ke sembilan kabupaten/kota setelah keluar dari jalur tol. Meski jumlah pemudik yang tiba di Klaten belum diketahui pasti, sesuai survei jumlah pemudik yang bakal ke Jawa Tengah diperkirakan mencapai 23,5 juta pemudik.
“Menuju ke DIY itu ada lima kabupaten dan Jawa Tengah itu empat kabupaten. Jadi jalur-jalur ke arah itu diminta dihitung betul termasuk menyiapkan rekayasa lalu lintas. Juga perlu ada prediksi puncak arus mudik itu diperkirakan kapan,” kata Jajang, kepada Solopos.com, Jumat (15/4/2022).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono, menjelaskan antusiasme pemudik melalui tol sangat tinggi. Klaten menjadi salah satu daerah perlintasan yang menghubungkan dua pintu tol Solo-Jakarta, yakni di Kartasura dan Boyolali. Kondisi itu menjadikan Klaten diprediksi bakal menerima limpahan pemudik yang menuju ke Klaten maupun ke berbagai daerah.
“Pemudik ke arah Purworejo, Kulonprogo, Bantul, Jogja, Sleman, sebagian Wonogiri dan Sukoharjo lewatnya Klaten,” kata Supriyono, Jumat (15/4/2022).
Baca artikel Solopos.com "Jelang Arus Mudik, Ini Lokasi Rawan Macet di Jl. Solo-Jogja Klaten" selengkapnya di sini: https://www.solopos.com/jelang-arus-mudik-ini-lokasi-rawan-macet-di-jl-solo-jogja-klaten-1296808?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement