Advertisement

Perang Rusia Vs Ukraina, Sederet Politisi Barat Berbalik Dukung Putin, Kok Bisa?

John Andhi Oktaveri
Jum'at, 11 Maret 2022 - 21:17 WIB
Bhekti Suryani
Perang Rusia Vs Ukraina, Sederet Politisi Barat Berbalik Dukung Putin, Kok Bisa? Seorang warga menonton siaran langsung Vladimir Putin, Presiden Rusia, saat menyampaikan pidato, di Moskwa, Rusia, Senin (22/2/2022). Pasukan Rusia menyerang Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi untuk "demiliterisasi" Ukraina, yang memicu kecaman internasional dan ancaman AS akan "sanksi berat" lebih lanjut terhadap Moskwa. - Bloomberg/Andrey Rudakov

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Memasuki dua pekan invasi Rusia ke Uktaina, dukungan para politisi terkemuka negara Barat mulai beralih ke Presiden Vladimir Putin termasuk dari Kanada dan Amerika Serikat (AS).

Pemimpin Partai Hijau Kanada, Alex Tyrrell  mengunggah serangkaian pesan kontroversial yang menyerukan negara-negara Barat dan Pemerintah Ukraina untuk menerima tuntutan Rusia terkait konflik yang sedang berlangsung dengan Ukraina.

Advertisement

Tyrrell mengatakan, tuntutan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk denuklirisasi, demiliterisasi, dan denazifikasi Ukraina adalah masuk akal.

Karena itu, dia meminta pemerintah negara Barat untuk berhenti mengirim senjata ke negara itu dan memilih untuk bernegosiasi.

“Saya menyerukan kepada Pemerintah Kanada, Amerika Serikat, dan NATO untuk berhenti mengirim senjata ke Ukraina dan mendukung negosiasi serius dengan Rusia sekarang untuk memungkinkan deeskalasi segera dan untuk menyelamatkan nyawa,” tulisnya di Twitter seperti dikutip situs Montreal.CTVNews.ca, Jumat (11/3/2022).

Sementara itu, meski Krisis di Ukraina berlanjut yang membuat sebagian besar pejabat terpilih di Amerika Serikat menyatakan dukungan untuk sekutu mereka di Kyiv, ada beberapa pengecualian atas pejabat penting.

Politisi terkemuka Partai Republik asal daerah pemilihan North Carolina AS, Madison Cawthorn mengatakan kepada sekelompok pendukungnya bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah "preman" yang memimpin pemerintahan "jahat".

"Ingat bahwa Zelensky adalah preman," kata Cawthorn dalam sebuah tayangan video seperti dikutip MSNBC.com.

Dia mengingatkan, bahwa pemerintah Ukraina sangat korup dan sangat jahat dan telah mendorong bangkitnya ideologi lama.

Dalam beberapa tahun terakhir banyak contoh ketika Partai Republik mendukung pembicaraan anti-Ukraina, tanpa memperhatikan keakuratannya. Sebagian besar dari mereka juga membatasi pembicaraan setelah invasi Rusia.

Mantan Presiden Donald Trump memuji upaya Putin di Ukraina sebagai "jenius" dan "sangat cerdas".

Segera setelah itu, pensiunan Kolonel Angkatan Darat Douglas Macgregor, seorang pejabat Pentagon di pemerintahan Trump, berpendapat bahwa Amerika Serikat harus “secara mutlak” membiarkan Vladimir Putin mengambil apa yang dia inginkan di Ukraina.

BACA JUGA: Konstruksi Tol Pertama di Jogja Tinggal Menunggu Waktu, Inikah Lokasi Detailnya?  

Pekan ini, tokoh Republik Thomas Massie dari Kentucky, setelah memberikan suara menentang resolusi simbolis untuk mendukung Ukraina, memperkuat klaim Rusia tentang laboratorium biologi Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pemkab Sleman Sosialisasikan Program Kampung Hijau

Sleman
| Sabtu, 20 April 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement