Advertisement
Perang Rusia Vs Ukraina, Sederet Politisi Barat Berbalik Dukung Putin, Kok Bisa?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Memasuki dua pekan invasi Rusia ke Uktaina, dukungan para politisi terkemuka negara Barat mulai beralih ke Presiden Vladimir Putin termasuk dari Kanada dan Amerika Serikat (AS).
Pemimpin Partai Hijau Kanada, Alex Tyrrell mengunggah serangkaian pesan kontroversial yang menyerukan negara-negara Barat dan Pemerintah Ukraina untuk menerima tuntutan Rusia terkait konflik yang sedang berlangsung dengan Ukraina.
Advertisement
Tyrrell mengatakan, tuntutan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk denuklirisasi, demiliterisasi, dan denazifikasi Ukraina adalah masuk akal.
Karena itu, dia meminta pemerintah negara Barat untuk berhenti mengirim senjata ke negara itu dan memilih untuk bernegosiasi.
“Saya menyerukan kepada Pemerintah Kanada, Amerika Serikat, dan NATO untuk berhenti mengirim senjata ke Ukraina dan mendukung negosiasi serius dengan Rusia sekarang untuk memungkinkan deeskalasi segera dan untuk menyelamatkan nyawa,” tulisnya di Twitter seperti dikutip situs Montreal.CTVNews.ca, Jumat (11/3/2022).
Sementara itu, meski Krisis di Ukraina berlanjut yang membuat sebagian besar pejabat terpilih di Amerika Serikat menyatakan dukungan untuk sekutu mereka di Kyiv, ada beberapa pengecualian atas pejabat penting.
Politisi terkemuka Partai Republik asal daerah pemilihan North Carolina AS, Madison Cawthorn mengatakan kepada sekelompok pendukungnya bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah "preman" yang memimpin pemerintahan "jahat".
"Ingat bahwa Zelensky adalah preman," kata Cawthorn dalam sebuah tayangan video seperti dikutip MSNBC.com.
Dia mengingatkan, bahwa pemerintah Ukraina sangat korup dan sangat jahat dan telah mendorong bangkitnya ideologi lama.
Dalam beberapa tahun terakhir banyak contoh ketika Partai Republik mendukung pembicaraan anti-Ukraina, tanpa memperhatikan keakuratannya. Sebagian besar dari mereka juga membatasi pembicaraan setelah invasi Rusia.
Mantan Presiden Donald Trump memuji upaya Putin di Ukraina sebagai "jenius" dan "sangat cerdas".
Segera setelah itu, pensiunan Kolonel Angkatan Darat Douglas Macgregor, seorang pejabat Pentagon di pemerintahan Trump, berpendapat bahwa Amerika Serikat harus “secara mutlak” membiarkan Vladimir Putin mengambil apa yang dia inginkan di Ukraina.
BACA JUGA: Konstruksi Tol Pertama di Jogja Tinggal Menunggu Waktu, Inikah Lokasi Detailnya?
Pekan ini, tokoh Republik Thomas Massie dari Kentucky, setelah memberikan suara menentang resolusi simbolis untuk mendukung Ukraina, memperkuat klaim Rusia tentang laboratorium biologi Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Telusuri Asal Usul Jet Pribadi Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis
- Pembangunan Tol Palembang Betung Ditarget Selesai pada 2024
- Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi ke MK, Ini Imbauan Prabowo
- Palestina Kecam Veto AS Soal Keanggotaan Penuh di PBB
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Dampak Serangan Israel ke Iran, Harga Minyak Melonjak
Advertisement
Advertisement