Advertisement
Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Bentuk Perguruan Beladiri, Ini Tujuannya
Anggota Tim Densus 88 Antiteror menggeledah salah satu rumah terduga teroris di Perumahan Cluster Sakura, Botania, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/8/2016). (ANTARA FOTO - M N Kanwa)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Polisi berhasil mengungkap salah satu aliran dana yang dikucurkan oleh jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Dari pengembangan penyelidikan itu, aliran dana yang dihimpun kelompok teroris itu antara lain dipergunakan untuk membiayai sebuah perguruan beladiri yang diberi nama "Sasana".
“Densus juga menemukan ada aliran dana ke sebuah kelompok yang disebut dengan sasana yang kegiatannya latihan-latihan fisik, beladiri kemudian terungkap ternyata itu adalah bagian atau afiliasi untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk membekali kader-kadernya dengan kemampuan untuk melawan petugas,” kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar seperti dikutip dari laman Humas.Polri, Jumat (26/11/2021).
Advertisement
BACA JUGA : 2 Cara Teroris Jamaah Islamiyah Kumpulkan Dana
Menurutnya, para kader diperguruan itu dilatih oleh mantan kombatan-kombatan Jamaah Islamiyah yang telah dikirim ke Afganistan atau negara-negara konflik lain sehingga memiliki bekal kemampuan bertempur.
Pihaknya selama ini kesulitan mengidentifikasi hal itu karena perguruan tersebut mirip dengan perguruan silat pada umumnya dan juga mempunyai legalitas.
Untuk mengusut kasus itu, polisi akan melakukan pendalaman penyelidikan untuk mengejar para otak atau dalang di balik jaringan teroris tersebut.
Aswin menjelaskan, JI memiliki sistem pendanaan yang rapih jika dibandingkan dengan jaringan teroris lain. Sehingga, Densus melakukan penyidikan jangka panjang untuk dapat memutus aliran dana yang menjadi penghidupan organisasi terlarang itu.
“Organisasi ini ada terus karena tadi ada pendanaan salah satu yang penting, salah satunya lagi adalah rekrutmen. Dimana ada orang terus yang akan bergabung dengan mereka,” ucap Aswin. “Orangnya, aktivitasnya, asetnya, semua harus dihentikan,” tambahnya.
BACA JUGA : Dewan Syuro Jamaah Islamiyah Farid Okbah Ditangkap
Sebagai informasi, beberapa waktu terakhir Tim Densus 88 berhasil mengamankan sejumlah petinggi JI yang tersebar di sejumlah daerah.
Adapun yang paling mengejutkan publik, salah satu tersangka yang diamankan itu ternyata adalah anggota Komisi Fatwa Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zain An-Najah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PSG Kembali ke Puncak Ligue 1 Usai Tundukkan Metz 3-2
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Desember 2025, Ada SIM Menor
- Jadwal Terbaru YIA Xpress Minggu 14 Desember 2025
- Cuaca DIY Hari Ini Didominasi Hujan Ringan dan Berawan
- KSPN Malioboro-Pantai Baron Beroperasi, Tarif Rp26.000
- Dua Gol Bunuh Diri Antar Arsenal Tekuk Wolves 2-1
- Penerimaan Pajak Minerba Baru Rp43,3 T per November 2025
Advertisement
Advertisement





