Advertisement
Kasus Covid-19 Melonjak, Belanda Lockdown
Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda, Selasa (17/11/2020). - Bloomberg/Peter Boer
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan penguncian kembali atau lockdown selama 3 pekan ke depan seiring kenaikan kasus Covid-19.
Rutte mengatakan Belanda akan menerapkan lockdown pada sebagian wilayah, di mana bar, restoran akan ditutup mulai Sabtu pukul 8 malam. Sementara itu, pertokoan non-esensial juga akan ditutup pada pukul 6 malam.
Advertisement
"Kami menyampaikan pesan yang sulit malam ini yang dibarengi dengan tindakan yang serius," kata Rutte pada konferensi pers di The Hague pada Jumat seperti dikutip Bloomberg pada Sabtu (13/11/2021).
BACA JUGA : Jogja Batal Lockdown, Sri Sultan HB X: Saya Enggak Kuat
Uni Eropa tengah mencatatkan kenaikan kasus pada 10 dari 27 negara anggotanya. Beberapa di antaranya adalah Belgia, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Estonia, Yunani, Hungaria, Belanda, Polandia, dan Slovenia.
Rutte meminta masyarakat agar bekerja dari rumah dan membatasi kegiatan sosialisasi dengan maksimal empat orang. Kebijakan ini akan kembali dikaji pada 3 Desember.
Belanda telah memvaksinasi dua pertiga populasinya. Pada Jumat, tercatat sebanyak 16.287 orang terinfeksi Covid-19 setelah pada Kamis ada sebanyak 16.364 kasus baru. Rekor tertinggi mencapai 12.997 kasus pada 20 Desember tahun lalu.
Sepanjang pandemi, keterbatasan tempat tidur perawatan intensif menjadi tantangan bagi negara ini. Untuk setiap 100.000 penduduk, Belanda hanya memiliki 7 tempat tidur ICU.
Sementara di negara UE lainnya seperti Jerman memiliki 48, Prancis 19 dan Italia 11, menurut Universitas Oxford yang menyusun catatan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, Bank Dunia dan pemerintah.
BACA JUGA : Jogja Tak Jadi Lockdown Begini Skenario Pemda DIY
Sebelumnya, rumah sakit Jerman telah menerima pasien Belanda untuk membantu meringankan tekanan pada rumah sakit lokal.
Kebanyakan kasus rawat inap berasal dari pasien yang belum divaksin. “Untungnya sebagian besar telah divaksinasi sepenuhnya, jika tidak, kesulitan [penanganan pasien] di rumah sakit akan sangat besar,” kata Rutte.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BPS: 6,3 Juta Orang Bekerja di Sektor Transportasi dan Pergudangan
- Serangan Beruang Meningkat, Jepang Izinkan Polisi untuk Menembak
- PBB Khawatirkan Keselamatan Warga Sipil Akibat Perang di Sudan
- Dari Laporan Publik hingga OTT: Kronologi Penangkapan Abdul Wahid
- Media Asing Ungkap Kamboja Tangkap 106 WNI Terkait Jaringan Penipuan
Advertisement
Kasus Kecelakaan Maut Palagan, Pengemudi BMW Dijatuhi Hukuman Penjara
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Ruang Oven Kayu Pabrik Furnitur di Bantul Terbakar, Kerugian Rp80 Juta
- Nikmati Ragam Promo November di Kotta GO Yogyakarta
- Muncul Bensin Nabati Bobibos Setara RON 98, Ini Detailnya
- Memilih Alternatif Gula yang Aman untuk Kesehatan Harian
- Mauricio Sebut Laga Timnas U-17 Vs Brasil Bakal Jadi Ujian Berat
- PLN Jateng-DIY Genjot Pemerataan Akses Listrik Lewat Program BPBL 2025
- Soal Suksesi di Keraton Solo, Ini Kata Jokowi
Advertisement
Advertisement



