Advertisement
Komnas HAM Sebut Watchdoc Sejajar dengan Gus Dur dan Pramoedya Ananta Toer
Ilustrasi HAM. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai penghargaan yang diraih WatchDoc Dokumenter yakni Raymon Magsaysay dan Gwangju Price for Human Rights membuatnya sejajar dengan Presiden RI Ke-empat yakni KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan sastrawan Pramoedya Ananta Toer.
"Dengan penghargaan ini WacthDoc sejajar dengan Gus Dur dan Pramoedya Ananta Toer serta beberapa nama besar lainnya meskipun nanti kita bisa berdebat," kata Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM/Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Beka Ulung Hapsara pada diskusi film dokumenter: Belajar dari WacthDoc yang dipantau di Jakarta, Jumat (5/11/2021).
Advertisement
Penilaian Beka tersebut merujuk kepada kerja keras yang dilakukan oleh teman-teman WacthDoc atau rumah produksi audio visual asal Indonesia selama ini, termasuk dalam hal pemajuan hak asasi manusia hingga akhirnya meraih dua penghargaan prestisius itu.
Menurut Beka, capaian tersebut harus dirayakan bersama dengan kembali melahirkan karya-karya yang jauh lebih baik serta memiliki pesan yang kuat, yakni merawat kemanusiaan dan keberpihakan.
BACA JUGA: Buntut Kasus Dugaan Penyiksaan di Penjara Sleman, 5 Petugas Lapas Dicopot
Raymon Magsaysay dan Gwangju Price for Human Rights yang dianugerahi kepada WacthDoc merupakan penghargaan yang memiliki makna besar dalam gerakan demokratisasi dan hak asasi internasional.
Khusus Gwangju Price for Human Rights yang diberikan oleh The May 18 Memorial Foundation, jika dilihat ke belakang maka ada kaitannya dengan demokrasi dan hak asasi manusia di Korea Selatan ketika menemukan tempat terbaik.
"Bahkan kalau kita lihat hal itu tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Indonesia dimana tumbangnya Soeharto juga pada bulan Mei," ujar Beka.
Secara umum, ia berpendapat film terutama karya-karya yang dihasilkan oleh WachtDoc memiliki banyak makna dan fungsi bag masyarakat luas.
Ratusan film dokumenter yang dihasilkan oleh WachtDoc telah membantu menyebarkan ribuan hingga jutaan pesan kepada manusia. Baik itu tentang keberpihakan lingkungan, hak asasi manusia, kasus korupsi, soal gender dan sebagainya.
"Ini juga menjadi media keberpihakan kepada mereka yang lemah atau dilemahkan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Bikin Panik Warga Tarakan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com Rabu 5 November 2025
- Bayern dan Arsenal Puncaki Klasemen Sementara Liga Champions 2025
- Sampai Titik Terakhirmu: Kisah Cinta Viral Albi & Shella
- Hadapi Brasil, Indonesia Tidak Akan Banyak Rombak Tim U17
- Akhirnya! WhatsApp Native Hadir di Apple Watch
- Micky van de Ven Cetak Gol Mirip Lionel Messi di Liga Champions
- Warga dan Pejabat Solo Iringi Jenazah Raja PB XIII
Advertisement
Advertisement




