Advertisement
Temui Biden, Jokowi Bahas Penguatan Kerja Sama Indonesia-AS

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden membahas penguatan kerja sama Indonesia-Amerika Serikat di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11) waktu setempat.
Setidaknya ada empat hal yang dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut. Pertama, Indonesia menghargai kerja sama bidang kesehatan selama pandemi kedua negara.
Advertisement
"Mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme 'dose-sharing', ventilator, obat-obatan teurapeutik, hingga alat kesehatan lainnya," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia tertarik untuk menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan Indonesia.
Kedua, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya untuk memperkuat kerja sama ekonomi, terutama dalam pengembangan ekonomi hijau. Menurut Presiden, Indonesia dapat menjadi mitra kerja sama ekonomi yang andal.
Ketiga, terkait perubahan iklim, Presiden kembali menekankan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Indonesia telah menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan dan tingkat kebakaran hutan yang berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun.
"Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam 3 tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia," tambah Presiden.
Dalam sektor energi, Presiden Jokowi menyebut telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau.
Presiden Jokowi mengajak Amerika Serikat untuk melakukan investasi energi baru dan terbarukan, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium. "Saya harapkan dukungan AS melalui investasi yang mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon," imbuhnya.
Keempat, mengenai Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia, Presiden Jokowi sangat menghargai dukungan Amerika Serikat terhadap Presidensi Indonesia yang mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger". Inklusivitas akan menjadi kunci Presidensi Indonesia tahun depan.
Pada masa presidensi, Indonesia ingin mendorong kerja sama konkret di sejumlah sektor utama, seperti memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan, mendorong investasi, dan alih teknologi rendah karbon yang terjangkau, serta keuangan inklusif khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM), perempuan, dan kelompok rentan.
"Kita harus jadikan G20 relevan tidak saja bagi anggotanya, tapi juga bagi dunia, utamanya negara berkembang," ungkap Presiden.
Selain itu, kedua Kepala Negara juga melakukan tukar pikiran mengenai berbagai isu internasional, antara lain demokrasi, persoalan Myanmar, dan Afghanistan. Pertemuan kedua kepala negara tersebut berlangsung hangat dan bersahabat selama satu jam.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
- Langgar Hukum Internasional, Indonesia Kecam Serangan ke Iran
Advertisement
Advertisement