Advertisement
Pelonggaran Prokes di Arab Saudi Diharapkan Tekan Biaya Haji & Umrah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kerajaan Arab Saudi melakukan pelonggaran protokol kesehatan. Hal itu disebut-sebut menjadi kabar baik bagi pelaku jasa travel haji dan umrah.
Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) Syam Resfiadi mengatakan pelonggaran itu dinilai dapat menekan biaya komponen paket penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) dan penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) di tengah upaya memberangkatkan kembali jemaah dalam negeri yang tertunda sejak tahun lalu.
Advertisement
“Apabila memang protokol kesehatannya sudah longgar, tentu membuat harga bisa murah. Kapasitas bus sudah kembali normal, tetapi kami belum mendengar apakah kapasitas kamar sudah kembali normal, sehingga bisa menekan komponen paket,” kata Syam melalui pesan suara kepada Bisnis, Senin (18/10/2021).
Kendati demikian, Syam mengatakan, Kementerian Agama bersama dengan perwakilan usaha travel haji masih membahas ihwal penyesuaian harga referensi umrah belakangan ini.
Baca juga: Pemkab Usulkan 3 Titik Exit Tol di Kulonprogo, Ini Lokasinya
Hanya saja, dia mengakui, kemampuan daya beli masyarakat relatif turun akibat pandemi jika terjadi kenaikkan harga referensi umrah pada tahun ini.
“Alternatifnya, kami mencoba untuk menurunkan kualitas beberapa komponen paket umrah, kecuali jamaahnya mau untuk menambah biaya, karena itu memang bukan kemauan travel atau hotel, kebijakan protokol kesehatan tersebut akibat pandemi,” kata dia.
Seperti diketahui, Masjidil Haram di Makkah siap menerima jamaah dengan kapasitas penuh mulai hari ini setelah Pemerintah Arab Saudi melonggarkan pembatasan Covid-19.
Wakil Sekjen Masjidil Haram Saad bin Mohammed Al-Muhaimid mengatakan bahwa sebuah rencana telah diterapkan agar masjid beroperasi dengan kapasitas penuh sambil memastikan keselamatan semua orang.
Tetap Bermasker
Akan tetapi, Al-Muhaimid menambahkan bahwa pengunjung masjid suci Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tetap diwajibkan memakai masker dan melakukan reservasi untuk melakukan umrah dan salat melalui aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna.
Para pekerja di Masjidil Haram pun terlihat mulai melepas stiker yang mengingatkan orang untuk menjaga jarak sosial. Hal itu menandai berakhirnya era bagi jemaah untuk salat dan berdoa dengan jarak 1–2 meter di antara mereka karena pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Gibran Semakin Banyak Terima Aduan Warga dari Solo hingga Papua
- Polisi Selidiki Kronologi dan Penyebab Kebakaran Ruko Mampang Tewaskan 7 Orang
- Cegah Meluasnya Kasus DBD, Relawan Lakukan Pengasapan Permukiman Warga di Solo
- Kakorlantas Polri: Kecelakaan di KM 58 & Tol Batang Terparah pada Lebaran 2024
Berita Pilihan
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
Advertisement
Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Video Viral Kejadian Unik, Truk Melaju Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung Semarang
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Bareskrim Gandeng Polisi Thailand Buru dan Bawa Pulang Buron Narkoba Fredy Pratama
- Letusan Gunung Ruang Berisiko Tsunami, Begini Kronologi Erupsinya
- Jokowi Siapkan Rancangan Kerja untuk Prabowo, Begini Detailnya
- MK Sudah Terima 33 Pengajuan Sahabat Pengadilan Kasus Sengketa Pilpres 2024, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement