Advertisement
Musim Hujan Tiba, Ini Daftar Daerah yang Berpotensi Banjir

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami awal musim hujan 2021/2022 pada kisaran bulan Oktober dan November 2021 sebanyak 232 ZOM (Zona Musim) atau sekitar 67,8 persen.
Dikutip dari keterangan BMKG, Rabu (15/9/2021), sifat hujan pada sebagian besar daerah diprediksi normal sebesar 71,4 persen, sedangkan 25,7 persen berada di atas normal, serta 2,9 persen diprakirakan bawah normal.
Adapun, puncak musim hujan 2021/2022 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2022 yakni sebanyak 71,3 persen.
Bersamaan dengan musim hujan itu, BMKG memetakan daerah berpotensi mengalami banjir di Indonesia sebagai berikut:
Dasarian II September 2021 daerah yang perlu diwaspadai, sebagai berikut :
Baca juga: Korea Selatan Denda Google Rp2,53 Triliun, Ini Penyebabnya
Kategori Tinggi: Papua (Kab. Deiyai, Dogiyai, Mimika, Nabire, dan Paniai)
Kategori Menengah: Jambi (Kab. Kerinci, Kota Sungai Penuh), Bengkulu (Kab. Lebong, Kab. Muko-muko), Jawa Barat (Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya), Kalimantan Barat (Kab. Kapuas Hulu, Sintang), Kalimantan Tengah (Kab. Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Murung Raya), Kalimantan Timur (Kab. Berau, Mahakam Ulu), Kalimantan Utara (Kab. Malinau, Nunukan), Sulawesi Tengah (Kab. Tojo Una-Una), Sulawesi Barat (Kab. Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah), Sulawesi Selatan (Kab. Luwu Timur, Luwu Utara), Sulawesi Tenggara (Kab. Kolaka Utara), Maluku (Kab. Buru, Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon), Maluku Utara (Kab. Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Pulau Morotai, Tidore Kepulauan), Papua Barat (Kab. Manokwari, Sorong, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kota Sorong), dan Papua (Kab. Deiyai, Dogiyai, Jayawijaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mimika, Nabire, Paniai)
Dasarian III September 2021 daerah yang perlu diwaspadai sebagai berikut:
Kategori Tinggi: Papua (Kab. Deiyai, Mimika, dan Paniai)
Kategori Menengah: Aceh (Kab. Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Gayo Lues, Nagan Raya), Sumatra Utara (Kab. Langkat), Sumatra Barat (Kab. Solok Selatan, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Kep. Mentawai), Jambi (Kab. Kerinci, Kota Sungai Penuh), Bengkulu (Kab. Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Kaur, Seluma), Sumatra Selatan (Kab. Lahat), Kalimantan Barat (Kab. Kapuas Hulu), Sulawesi Barat (Kab. Mamasa), Papua Barat (Kab. Sorong, Teluk Bintuni, Teluk Wondama), Papua (Kab. Deiyai, Dogiyai, Paniai, Jayawijaya, Mamberamo Raya, Mimika, Nabire, Yalimo)
BMKG juga menganalisis curah hujan pada dasarian I September 2021 berada pada kriteria rendah hingga menengah (0 - 150 mm/dasarian).
Monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) hingga pemutakhiran data 10 September 2021 menunjukkan HTH ekstrem panjang teramati terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan HTH terpanjang selama 159 hari terjadi di Oepoi, Nusa Tenggara Timur.
Peringatan Dini Kekeringan
Mengacu pada monitoring kejadian HTH dan prediksi peluang hujan kategori rendah (<20 mm/10 hari), terdapat indikasi adanya potensi kekeringan meteorologis pada beberapa kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dengan status Siaga dan Awas sebagai berikut :
Kategori Awas: NTB (Kab. Sumbawa), NTT (Kab. Belu, Kab. Ende, Kotamadya Kupang, Kab. Kupang, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Timur)
Kategori Siaga: NTB (Kab. Bima), NTT (Kab. Flores Timur, Kab. Timor Tengah Selatan)
Kategori Waspada: NTT (Kab. Sikka)
Memasuki masa peralihan/transisi/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung dengan melakukan pemeriksaan sarana-prasarana dan lingkungan di sekitarnya.
Periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang.
Masyarakat diharapkan terus memantau perkembangan iklim dan cuaca terkini melalui berbagai macam kanal informasi resmi dari BMKG.
Informasi Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis dan Informasi Prediksi Potensi Banjir Dasarian terkini dapat diakses dari https://iklim.bmkg.go.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Gerindra & Golkar Sepakat Presiden Jokowi Harus Cawe-Cawe pada Pilpres 2024
- Jelang Iduladha, Bank Muamalat Dukung Pemerataan Daging Kurban hingga Pelosok
- Budaya Gotong Royong dan Kearifan Lokal dalam Tradisi Mretelung di Purbalingga
- 130 Pengusaha Singapura Jajaki Peluang Bisnis di Ibu Kota Nusantara
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Ada Tenda Terapung untuk Pengalaman Berkemah yang Berbeda, Mau Coba?
Advertisement
Berita Populer
- Tak Punya Utang, Motor, Mobil, Tito Karnavian Ternyata Simpan Aset Properti Rp8,2 Miliar
- Beredar File APK Bisa Meretas Ponsel Android dan Mencuri Data Penting, Ini Cara Menghidarinya
- Diduga Mencabuli 12 Siswa MI, Kepala Sekolah dan Guru Diberhentikan Sementara
- Tidak Semua Motor dan Mobil Listrik Bisa Pajak Nol Persen, Ini Kriterianya
- Warga Jogonalan Terdampak Tol Jogja-Solo Ramai-Ramai Bikin Perkampungan Baru
- Pesan Kemenag untuk Calon Jemaah Haji Lansia
- Alasan Jokowi Tak Restui Gibran Jadi Cawapres: Belum Cukup Umur
Advertisement
Advertisement