Advertisement
Studi: Vaksin Moderna Hasilkan Antibodi 2 Kali Lebih Tinggi daripada Pfizer

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Vaksin Covid-19 Moderna menghasilkan lebih dari dua kali lipat antibodi yang didapatkan dari vaksin Covid-19 Pfizer. Kesimpulan itu dihasilkan oleh penelitian baru yang diterbitkan pada Senin (30/8/2021) di JAMA: The Journal of American Medical Association.
Studi ini membandingkan tingkat antibodi yang diproduksi terhadap protein lonjakan virus corona. Penelitian ini tidak mengukur tingkat antibodi penetralisir atau apakah perbedaan terkait dengan kemanjuran vaksin dari waktu ke waktu.
“Saya menerapkan kehati-hatian dalam membuat kesimpulan bahwa karena Moderna menunjukkan antibodi yang sedikit lebih tinggi rata-rata, dan kemanjurannya akan lebih lambat berkurang,” kata David Benkeser, ahli biostatistik di Universitas Emory, kepada Bloomberg.
“Kesimpulan seperti itu membutuhkan sejumlah asumsi yang belum dievaluasi,” katanya.
Melansir WebMD, Kamis (2/9/2021), studi ini mengevaluasi tingkat antibodi pada 1.647 pekerja di sistem rumah sakit utama Belgia. Para peneliti menganalisis sampel darah sekitar 6 hingga 10 minggu setelah vaksinasi.
Di antara mereka yang belum pernah terinfeksi, orang yang mendapat vaksin Moderna rata-rata 2.881 unit per mililiter, dibandingkan dengan mereka yang mendapat vaksin Pfizer, yang rata-rata 1.108 unit per mililiter.
Mereka yang sebelumnya tertular Covid-19 memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi, dengan penerima Moderna rata-rata 3.836 unit per mililiter dan penerima Pfizer rata-rata 1.444 unit per mililiter.
Di semua usia, mereka yang sebelumnya tidak terinfeksi Covid-19 dan divaksinasi dengan vaksin Moderna memiliki antibodi yang lebih tinggi daripada mereka yang divaksinasi dengan vaksin Pfizer, meskipun antibodi tertinggi terlihat pada usia 35 tahun ke bawah.
Perbedaannya dapat dijelaskan dengan jumlah bahan aktif yang lebih tinggi dalam vaksin Moderna, tulis para peneliti. Vaksin Moderna memiliki 100 mikrogram bahan aktif, dibandingkan dengan 30 mikrogram dalam vaksin Pfizer.
“Interval yang sedikit lebih lama antara dosis dapat menyebabkan perbedaan juga,” kata para peneliti.
Suntikan vaksin Moderna diambil dengan selang waktu 4 minggu, sedangkan Pfizer diberikan dengan selang waktu 3 minggu.
Sekarang, tim peneliti ingin mengetahui apakah tingkat antibodi yang berbeda dapat berarti kemanjuran vaksin yang lebih baik dan perlindungan yang lebih lama.
Jika demikian, apakah vaksin Moderna mungkin lebih baik untuk orang dengan gangguan kekebalan yang tidak merespons vaksin dengan baik.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement