Advertisement
Bantuan PPKM, Jokowi: Ada Beras hingga Subsidi Listrik & Kuota Internet
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memastikan bantuan beras yang dikucurkan pemerintah selama pelaksanaan PPKM Darurat tidak akan mengurangi stok pangan nasional. Kepastian tersebut diutarakan Jokowi usai meninjau langsung ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Jakarta Utara, Rabu (21/7/2021) hari ini.
"Saya juga mengecek, mengontrol kesiapan dari bantuan beras yang diberikan kepada masyarakat. Dan saya senang, karena ternyata ini [proses penyaluran bantuan] sudah berjalan sejak hari Jumat yang lalu," kata Jokowi lewat siaran pers sekretariat kabinet, Rabu (21/7).
Advertisement
BACA JUGA : PPKM Diperpanjang, Pemda DIY Siapkan Bantuan untuk Warga dari APBD
Selama PPKM Darurat kali ini, bantuan beras yang akan diberikan pemerintah adalah 10 kilogram per paket.
Presiden Jokowi optimistis bantuan beras bisa melengkapi kebutuhan masyarakat di tengah serba peliknya situasi perekonomian akibat PPKM Darurat. Apalagi, sebelumnya pemerintah juga telah menganggarkan berbagai program jaminan sosial lain.
"Kami harapkan dengan bantuan beras ini, bisa membantu rakyat karena kita dalam penerapan PPKM. Selain beras ini, kan juga sudah ada subsidi listrik, bantuan sosial tunai, kemudian BLT [Bantuan Langsung Tunai] Desa, kemudian juga subsidi untuk internet dan PKH [Program Keluarga Harapan]," imbuhnya.
Berdasarkan laporan per hari ini, Jokowi menyebut bahwa sisa beras yang masih tersimpan di gudang Bulog berkisar 1,37 juta ton. Jumlah ini dinilai masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA : Penyebar Hoaks Bantuan PPKM Rp300.000 Diringkus Polisi
Pelaksanaan PPKM Darurat, yang sebelumnya ditetapkan selama dua pekan, telah resmi diperpanjang pemerintah pada Selasa (20/7) kemarin. Kebijakan ini diperpanjang sampai Minggu (25/7/2021) depan, dan tindak lanjut berikutnya bakal disesuaikan dengan perkembangan kasus harian Covid-19.
Terhitung hingga Selasa (20/7/2021) kemarin, jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Indonesia telah menyentuh 2.950.058 kasus. Sebanyak 550.192 di antaranya masih berstatus kasus aktif, dan 76.200 kasus lain berujung korban meninggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Usulan Formasi PPPK-CPNS 2024 Disetujui Pusat, Pemkab Bantul: Kami Tunggu Kepastian Alokasinya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
- Pemulangan Enam Jenazah ABK WNI dari Jepang Dilakukan Bertahap
- Tiga Hari Hilang, 6 Orang Korban Ambruknya Jembatan Baltimore Belum Ditemukan
- Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- UU DKJ Disahkan, Sebentar Lagi Jakarta Bakal Melepas Status Ibu Kota
Advertisement
Advertisement