Advertisement
Cuitannya soal Covid-19 Dianggap Menyesatkan, Akun Twitter Anggota DPRD AS Diblokir
Advertisement
Harianjogja.com, BENGALURU--Twitter Inc pada Senin (19/7/2021) mengatakan telah menutup sementara akun milik anggota dewan perwakilan rakyat Amerika Serikat dari partai Republik, Marjorie Taylor Greene, terkait cuitan yang melanggar kebijakan misinformasi COVID-19 platform media sosial itu.
Greene mengunggah cuitan yang menyebut bahwa virus corona tidak berbahaya bagi mereka yang tidak obesitas dan berusia di bawah 65 tahun. Dia juga mengatakan bahwa organisasi-organisasi seharusnya tidak memaksakan vaksin dan masker yang “tidak disetujui FDA (badan pengawas makan dan obat-obatan AS). Cuitan-cuitan tersebut dianggap “menyesatkan” oleh platform tersebut.
Advertisement
Amerika Serikat menggunakan vaksin buatan Pfizer Inc, Moderna Inc, dan Johnson & Johnson di bawah izing penggunaan darurat dari FDA. Semua vaksin itu belum disetujui sepenuhnya, namun berbagai studi telah membuktikan efektivitas vaksin-vaksin itu.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya telah menyerukan agar perusahaan-perusahaan media sosial mengambil tindakan terkait misinformasi vaksin.
“Kami mengambil langkah penegakan terhadap akun @mtgreenee terkait pelanggaran Peraturan Twitter, terutama kebijakan informasi menyesatkan COVID-19,” kata seorang juru bicara Twitter dalam pernyataan melalui e-mail.
Akun Greene akan tetap terkunci selama 12 jam, menurut Twitter.
Dalam sebuah pernyataan melalui Facebook Live, Greene mengatakan bahwa dia telah terkunci sementara dari Twitter dan menyalahkan pemerintahan Biden atas upaya untuk mengontrol kebebasan berpendapat.
“Ingatlah, pekan lalu sekretaris pers kita mengatakan bahwa Gedung Putih berupaya untuk menghentikan penyebaran (misinformasi) karena mereka ingin lebih hati-hati dan mereka ingin tetap memegang kendali terkait informasi yang dibagikan tentang COVID-19 dan vaksin, bukankah itu mengkhawatirkan?” kata Greene.
Perwakilan dari partai Republik itu telah dihujani kritik sebelumnya atas komentar terkait pandemi. Pada Juni, dia meminta maaf usai membandingkan kewajiban memakai masker dan vaksinasi di masa COVID-19 dengan kejadian Holocaust yang menewaskan 6 juta orang Yahudi.
Pada Januari, Twitter mengunci akun Greene usai ia berdebat dengan pejabat pemilihan negara bagian terkait tuduhan penipuan pemilih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Ratusan Juta Rupiah Dicairkan BPJS Ketenagakerjaan buat Pekerja di Kulonprogo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
Advertisement
Advertisement