Advertisement
Laris Manis, Rumah Tapak Makin Diminati Masyarakat
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis - Abdullah Azzam
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Masyarakat semakin meminati rumah tapak atau landed house dibandingkan dengan apartemen dan rumah susun. Tingginya nilai jual rumah tapak menjadikan jenis properti itu sebagai salah satu pilihan investasi masyarakat.
Badan riset Cushman & Wakefield Indonesia melaporkan bahwa penjualan rumah tapak terus mengalami peningkatan sejak akhir 2020.
Advertisement
Sepanjang 2020 sendiri setidaknya 11.500 rumah dari 40 kawasan perumahan kelas real estat terjual. Tangerang Raya yang terdiri dari Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan menjadi area paling aktif dari segi permintaan di Jabodetabek.
“Pada semester kedua 2020, rerata tingkat penjualan di kawasan ini adalah sebanyak 40,7 unit per bulan per estate,” isi laporan tersebut.
Perencana Keuangan Safir Senduk pun menyebut produk investasi pertumbuhan, seperti property menjadi instrumen investasi yang sangat disarankan di segala kondisi ekonomi, termasuk di masa penurunan atau pemulihan ekonomi seperti saat ini.
Dia menilai properti masih menjadi primadona investasi karena memiliki nilai aset yang terus meningkat tanpa banyak mengalami fluktuasi dan memiliki risiko yang relatif cukup rendah.
Investasi properti dapat memberikan dua keuntungan sekaligus, yaitu pendapatan dari biaya sewa jika pemilik rumah menyewakan huniannya kepada pihak lain, dan keuntungan dari penjualan properti ketika pemilik menjual propertinya saat nilainya meningkat.
Berdasarkan market behavior survey yang disusun oleh Indonesia Property Watch (IPW) pada September 2020, 68,09 persen responden tertarik membeli properti di masa pandemi Covid-19 dengan beberapa alasan utama, yaitu harga yang lebih murah, penawaran dan promosi menarik dari pengembang, serta rencana angsuran yang fleksibel.
“Bukan hanya itu, pembeli kini juga lebih selektif dalam memilih hunian demi mendapatkan kualitas hidup yang baik dan memiliki nilai rumah yang signifikan di masa depan,” ujar Safir.
Selain lokasi yang strategis dan desain rumah yang fungsional, pembeli juga melihat material rumah sebagai poin lain yang patut dipertimbangkan.
Rumah dengan material berkelanjutan (sustainable) dan menawarkan konsep green living saat ini sedang naik daun dan sangat menarik minat pembeli, terutama bagi mereka yang memahami nilai investasi jangka panjang.
Dengan rancangan cermat yang memperhatikan sistem pencahayaan hemat energi, kaca termal, dan perangkat hemat air, memiliki rumah berkonsep sustainable bisa menekan biaya operasional rumah seperti listrik dan air, serta memiliki nilai harga jual yang lebih kompetitif di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Relokasi Makam Rampung, Borepile Tol Jogja-Solo Mulai Dikerjakan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 500 Mahasiswa Dapat Beasiswa Kuliah dari Bupati Magelang
- Jadwal KSPN Malioboro-Pantai Baron Senin 15 Desember 2025
- Danantara Akuisisi Aset Hotel di Makkah untuk Jemaah RI
- Pemkot Jogja Dorong RTH Publik Ramah dan Seru untuk Anak
- PM Thailand Tegaskan Tak Ada Gencatan Senjata dengan Kamboja
- IKN-Kuala Lumpur Dibuka, Rute Internasional Mulai 2026
- Petani Bantul Ungkap Penyebab Mahal Bawang Merah
Advertisement
Advertisement




