Advertisement
GeNose Disebut Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Kata DPR

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – GeNose menjadi alat pendeteksi virus Covid-19 termurah di antara alat pendeteksi lainnya seperti Swab Antigen.
Namun belakangan alat deteksi Covid-19 yang dipakai pada transportasi umum ini dianggap menjadi penyebab melonjaknya kasus harian Covid-19. Padahal, dengan harga yang terjangkau, alat screening ini adalah solusi masyarakat yang butuh bepergian.
Advertisement
Anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu menanggapi adanya desakan agar penggunakaan GeNose dihentikan dulu. Menurutnya, kementerian Kesehatan sudah memberikan izin penggunaan GeNose.
"Genose dengan harga yang terjangkau dibandingkan antigen menjadi bukti bahwa negara hadir untuk semua rakyat tidak hanya untuk si kaya saja. GeNose diizinkan digunakan pasti ada prosesnya, apalagi dari Kemenkes juga sudah kasih izin," katanya dikutip Senin (28/6/2021).
Ketika GeNose ditiadakan, lanjut dia, yang paling terpukul sebenarnya rakyat kecil karena mereka tetap harus beraktivitas untuk mencari nafkah di tengah melonjaknya kasus Covid-19 saat ini.
Baca juga: Bahaya, Ancaman Long Covid-19 Bisa Terjadi Pada Anak-anak
Menurutnya, perjalanan yang berbiaya tinggi berpotensi memukul perekonomian di bidang transportasi maupun pariwisata dan lainnya.
Menurutnya, GeNose bukanlah penyebab lonjakan kasus Covid-19 saat ini. Jika menjadi penyebab lonjakan kasus, maka dia menilai seharusnya lonjakan terjadi setidaknya 1 atau 2 bulan setelah GeNose dipergunakan luas oleh masyarakat.
"Nah faktanya bulan Maret dan April justru kasus Covid Indonesia justru pada titik terendah sepanjang pandemic, landai sekali," kata Adian.
Dengan demikian, ia menilai penyebab meningkatnya Covid 19 bukan dikarenakan GeNose tetapi disebabkan rendahnya kedisiplinan rakyat, lemahnya kontrol aparat, dan kurang masifnya upaya pencegahan yang dilakukan.
"Saya melihat mereka yang mengkambinghitamkan GeNose tanpa data bisa jadi hanya menduga duga. Hanya dapat dari katanya atau infonya tanpa pegang data yang valid. Atau bisa juga bagian dari kelompok yang memiliki kepentingan politik maupun bisnis,"ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Deretan Nama Calon Perdana Menteri Jepang Pengganti Shigeru Ishiba
- Bangunan Majelis di Bogor Ambruk, 3 Orang Meninggal Dunia
- Ketahuan Main Domino dengan Pembalak Liar, Ini Klarifikasi Menhut
- Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025 Malam, Ini Dampaknya
- Jenazah Diplomat RI yang Meninggal Ditembak di Peru Segera Dipulangkan
Advertisement

KRL Solo Jogja, Paling Malam dari Stasiun Palur Pukul 20.42 WIB
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Israel Serang Permukiman Warga Gaza
- Perusahaan Hyundai Digrebek, Menlu Korsel Terbang ke AS
- Mahasiswa Unnes Meninggal Seusai Demo, Polisi Klaim Penyebabnya Kecelakaan
- Viral Menhut Raja Juli Main Domino dengan Pembalak Liar, Ini Klarifikasinya
- Menteri Karding Minta BP3MI Jateng Pangkas Layanan
- Jenazah Diplomat RI yang Meninggal Ditembak di Peru Segera Dipulangkan
- WNI Ikut Terciduk dalam Razia Imigrasi di Pabrik Hyundai AS
Advertisement
Advertisement