Advertisement
Pidato Jokowi Soal Covid-19 Dinilai Andi Arief Gagal dan Mengecewakan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menganggap ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan perkembangan kasus positif Covid-19 di Indonesia mengecewakan dan hanya mengulang pidato usang yang terbukti gagal.
Menurutnya, tidak ada kebaruan informasi atau upaya pemerintah yang disampaikan Jokowi yang disiarkan secara daring melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (23/6/2021).
Advertisement
“Pidato Presiden merespon perkembangan amuk Covid sangat normatif. Mengulang berbagai pidato yg usang dan terbukti gagal. Tidak ada yang baru, mengecewakan,” cuitnya melalui akun Twitter @Andiarief_, Rabu (23/6/2021).
Pidato Presiden merespon perkembangan amuk covid sangat normatif. Mengulang berbagai pidato yg usang dan terbukti gagal. Tidak ada yang baru, mengecewakan.
— andi arief (@Andiarief__) June 23, 2021
Adapun, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kenaikan kasus positif yang signifikan berimbas pada peningkatan keterisian tempat tidur di rumah sakit.
Sebagai solusi, Jokowi meminta agar penegakkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro benar-benar ditegakkan oleh pemerintah daerah.
Dia menilai PPKM berbasis mikro adalah upaya penanganan Covid-19 yang paling tepat untuk diterapkan di Indonesia karena bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat. Pemerintah juga menolak usulan lockdown yang digaungkan oleh para ahli kesehatan.
Kendati demikian, Jokowi tetap menyambut baik semua masukan terkait penanganan pandemi dari berbagai elemen masyarakat. Selain penegakkan PPKM mikro, Jokowi juga meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna memutus laju penularan Covid-19.
“Pemerintah telah menerima banyak masukan dan tentunya kami menyambut baik setiap masukan baik pribadi, kelompok atau masyarakat, termasuk memberlakukan kembali PSBB dan lockdown mengingat lonjakan kasus positif yang sangat pesat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement