Advertisement
Studi Sebut Inti Bumi Kini Tumbuh Miring, Buktinya Ada di Laut Banda
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Inti bumi memiliki peran untuk melindungi planet dari angin dan radiasi Matahari yang cukup berbahaya. Besi yang berputar di inti luar bumi menghasilkan medan magnet yang mengelilingi planet kita, yakni gravitasi. Namun menurut studi baru, kini inti dalam bumi telah tumbuh secara miring
Berdasarkan studi yang diterbitkan di dalam jurnal Nature Geoscience, inti di dalam bumi tumbuh secara miring. Separuh bola tersebut yakni separuh timur di bawah Laut Banda Indonesia, menghasilkan kristal besi sebanyak 60% lebih banyak dibandingkan pada posisi barat, yakni terletak di bawah brasil.
Advertisement
Sebelumnya, Inti dalam bumi tersebut selalu bertumbuh yakni bertambah satu milimeter setiap tahunnya, ketika porongan besi cari di inti luar tersebut mendingin, dan kemudian mengeras sehingga menjadi kristal besi.
Walaupun suhu di dalam inti bumi sangat panas dan dapat melelehkan besi, namun tekanan yang cukup kuat di dalam planet dapat mencegah kristal tersebut menjadi mencair. Walaupun Bumi juga telah berusia 4 miliar tahun, para ahli menduga inti bumi terbentuk pada 1,5 miliar tahun yang lalu.
Tim Frost, menciptakan sebuah model komputer untuk mengetahui pertumbuhan inti tersebut, dan menemukan sifat miringnya baru muncul ketika inti di dalamnya terbentuk. Pertumbuhan inti yang miring ini mungkin juga berdampak pada medan magnet bumi dan gravitasi juga memiliki peran dalam mengkompensasi pertumbuhan asimetris ini untuk mendorong kelebihan kristal, sehingga bumi tetap memiliki fisik seperti bola.
BACA JUGA: Covid Melejit, Ini Aturan Baru untuk Zona Merah di Indonesia
Dari penelitian, Tim Frost masih belum mengetahui secara spesifik mengapa kristal besi tersebut dapat terbentuk secara merata. Namun hal yang diasumsikan adalah adanya pengaruh dari lapisan diatas inti bumi tersebut, yakni di mana lempeng tektonik tersebut mengapung. Ketika satu lempeng mendorong ke atas, menunjam, atau tenggelam, terdapat lempeng subduksi yang mendinginkan area di luar inti.
Dari fenomena ini, maka bisa saja dapat mempengaruhi dalam aspek gravitasi bumi, dan bisa saja berdampak pada energi pada bumi sehingga dapat berputar, yang juga menjadi sebagai energi dalam melindungi bumi. Hingga saat ini, Tim Frost juga belum yakin bahwa fenomena ini akan mengubah kekuatan magnet, dan akan menyelidiki jawabannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Komandan Senior Korps Garda Revolusi Iran Gugur Akibat Serangan Rudal Israel di Teheran
- Kasus Kuota Haji Khusus, KPK Bidik Pejabat Kemenag yang Punya Agensi Umrah
- Mendikdasmen Akan Kembalikan Formasi Pengawas Sekolah
- Korupsi Chromebook: KPK Buru Eks Stafsus Nadiem Makarim, Jurist Tan ke Luar Negeri
- Pensiun, Kapolri Mutasi Ketua KPK dan BNPT
Advertisement

Ganti Rugi Terdampak Tol Solo-Jogja-YIA Tembus Rp11 Juta Permeter, Miliader Baru Bermunculan di Banyuraden Sleman
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jutaan PBI BPJS Kesehatan Dinonaktifkan, Peserta Diimbau Aktif Mengecek Status Kepesertaan Lewat Aplikasi JKN
- Proses Evakuasi Pendaki Asal Brasil di Gunung Rinjani Terkendala Cuaca, Posisi Survivor Berada Dikedalaman 400 Meter
- KPK Sita 2 Senjata Api Saat Menggeledah Rumah Tersangka Korupsi
- Malaysia Perluas Jangkauan Wisata Medis ke Jogja, Ini Alasannya
- Pantau Gencatan Senjata Iran-Palestina, China Tak Ingin Meningkatnya Ketegangan Timur Tengah
- Israel Habiskan Rp3,2 Triliun Per Hari untuk Cegat Rudal Iran Lewat Iron Dome
- Isu Ekonomi dan Korupsi Jadi Prioritas Masyarakat Indonesia Tahun 2025
Advertisement
Advertisement