Advertisement

Promo November

Studi Sebut Inti Bumi Kini Tumbuh Miring, Buktinya Ada di Laut Banda

Jessica Gabriela Soehandoko
Senin, 14 Juni 2021 - 22:07 WIB
Bhekti Suryani
Studi Sebut Inti Bumi Kini Tumbuh Miring, Buktinya Ada di Laut Banda

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Inti bumi memiliki peran untuk melindungi planet dari angin dan radiasi Matahari yang cukup berbahaya. Besi yang berputar di inti luar bumi menghasilkan medan magnet yang mengelilingi planet kita, yakni gravitasi. Namun menurut studi baru, kini inti dalam bumi telah tumbuh secara miring

Berdasarkan studi yang diterbitkan di dalam jurnal Nature Geoscience, inti di dalam bumi tumbuh secara miring. Separuh bola tersebut yakni separuh timur di bawah Laut Banda Indonesia, menghasilkan kristal besi sebanyak 60% lebih banyak dibandingkan pada posisi barat, yakni terletak di bawah brasil.

Advertisement

Sebelumnya, Inti dalam bumi tersebut selalu bertumbuh yakni bertambah satu milimeter setiap tahunnya, ketika porongan besi cari di inti luar tersebut mendingin, dan kemudian mengeras sehingga menjadi kristal besi.

Walaupun suhu di dalam inti bumi sangat panas dan dapat melelehkan besi, namun tekanan yang cukup kuat di dalam planet dapat mencegah kristal tersebut menjadi mencair. Walaupun Bumi juga telah berusia 4 miliar tahun, para ahli menduga inti bumi terbentuk pada 1,5 miliar tahun yang lalu.

Tim Frost, menciptakan sebuah model komputer untuk mengetahui pertumbuhan inti tersebut, dan menemukan sifat miringnya baru muncul ketika inti di dalamnya terbentuk. Pertumbuhan inti yang miring ini mungkin juga berdampak pada medan magnet bumi dan gravitasi juga memiliki peran dalam mengkompensasi pertumbuhan asimetris ini untuk mendorong kelebihan kristal, sehingga bumi tetap memiliki fisik seperti bola.

BACA JUGA: Covid Melejit, Ini Aturan Baru untuk Zona Merah di Indonesia

Dari penelitian, Tim Frost masih belum mengetahui secara spesifik mengapa kristal besi tersebut dapat terbentuk secara merata. Namun hal yang diasumsikan adalah adanya pengaruh dari lapisan diatas inti bumi tersebut, yakni di mana lempeng tektonik tersebut mengapung. Ketika satu lempeng mendorong ke atas, menunjam, atau tenggelam, terdapat lempeng subduksi yang mendinginkan area di luar inti.

Dari fenomena ini, maka bisa saja dapat mempengaruhi dalam aspek gravitasi bumi, dan bisa saja berdampak pada energi pada bumi sehingga dapat berputar, yang juga menjadi sebagai energi dalam melindungi bumi. Hingga saat ini, Tim Frost juga belum yakin bahwa fenomena ini akan mengubah kekuatan magnet, dan akan menyelidiki jawabannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Hiswana Migas DIY Berharap Keempat SPBU yang Ditutup Segera Beroperasi dengan Sistem KSO, Begini Respons Pertamina

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement