Advertisement
Target Herd Immunity Berat, Begini Penjelasan Eijkman
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA –Herd Immunity selama ini digadang-gadang sebagai salah satu cara melewati pandemi Covid-19. Namun hal itu tak mudah.
Target pemerintah untuk menyelesaikan program vaksinasi dengan target sebanyak 70 persen dari total populasi berhadapan sejumlah hambatan, salah satunya lambatnya progres vaksinasi yang diiringi dengan cepatnya mutasi virus.
Advertisement
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Profesor Amin Soebandrio mengatakan perlu sekitar 1 juta penyuntikan sehari dalam waktu 1 tahun agar target yang sudah ditetapkan bisa terealisasi. Pada praktiknya, saat ini rata-rata penyuntikan bahkan belum sampai 500.000 dosis.
"Saat ini, pada praktiknya rata-rata penyuntikan belum mencapai 500.000 dosis per hari. Di sisi lain, saat ini Indonesia juga harus berlomba dengan mutasi virus," ujar Amin, Kamis (10/6/2021).
Dia menambahkan semakin lama target herd immunity tercapai, kian berat program vaksinasi nasional bisa mengalahkan kecepatan mutasi virus Covid-19. Selain itu, dalam waktu tertentu vaksin yang digunakan akan menjadi kurang efektif jika virus mampu bermutasi secara signifikan.
Dengan kata lain, program pemulihan ekonomi yang sangat bergantung terhadap pemulihan kesehatan berpotensi terkendala dan mundur dari target yang sudah diperkirakan tercapai.
Saat ini, sambung Amin, jumlah virus Covid-19 yang telah bermutasi masih di bawah seratus. Tetapi, lonjakan dikhawatirkan kembali terjadi seperti halnya tahun lalu ketika kasus positif Corona di Tanah Air melompat dalam beberapa minggu sejak korban pertama.
Dengan demikian, kata Amin, vaksin menjadi senjata utama untuk mengubah cara penanganan Covid-19 di Tanah Air menjadi lebih efektif. Berdampingan dengan penerapan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan 5 M, target ketercapaian herd immunity dinilai masih cukup masuk akal.
BACA JUGA: Disdikpora Kota Jogja Perpanjang Jadwal PPDB Jalur Bibit Unggul
Namun, apabila target program vaksinasi tidak tercapai, sedangkan jumlah kasus melebihi fasilitas layanan kesehatan, seperti yang sudah terjadi di Kudus, Jawa Tengah, maka pemulihannya dinilai juga akan lebih lama.
"Sebaliknya, proses pemulihan akan lebih cepat jika vaksinasi bisa dijalankan lebih baik, maka otomatis semakin banyak pihak yang bisa diuntungkan. Jadi, memang diharapkan vaksinasi mencapai herd immunity pada awal 2022. Pemerintah dari awal sudah mengatakan 400 juta dosis untuk dua kali suntikan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Tujuh Anggota Kelompok Teroris Ditangkap Densus 88
Advertisement
Advertisement