Advertisement
Ketua Satgas Pastikan Tak Ada Perubahan Terkait Larangan Mudik

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo terus mengajak masyarakat untuk mengikuti aturan pemerintah yaitu tidak melakukan mudik Lebaran pada tahun ini.
Dia pun memastikan bahwa hingga saat ini aturan peniadaan mudik Lebaran tak mengalami perubahan.
Advertisement
BACA JUGA : Kemenhub Resmi Rilis Permenhub Larangan Mudik, Begini Isinya!
“Bapak Presiden [Joko Widodo] mengatakan narasi mudik hendaknya mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat dan ini belum ada perubahan,” kata Doni dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).
Doni yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) ini menyampaikan bahwa masyarakat tetap bisa bersilaturahmi secara virtual dengan keluarga.
Walhasil, di meminta agar posko-posko di daerah disiagakan dan memfasilitasi masyarakat yang mungkin mengalami keterbatasan akses komunikasi.
“Mohon berkenan posko-posko yang ada di tiap daerah bisa memberikan kesempatan kepada keluarga yang mungkin belum memiliki fasilitas untuk berkomunikasi secara virtual, untuk bisa difasilitasi,” ujarnya.
BACA JUGA : Pemerintah Umumkan Aturan Teknis Larangan Mudik 2021 Hari Ini
Menurutnya, dengan tidak mudik maka masyarakat berkontribusi besar dalam pencegahan penularan Covid-19 yakni dengan tidak menulari virus ke anggota keluarga tercinta.
Sebelumnya, Doni Monardo mengimbau masyarakat untuk menahan diri tidak mudik pada Lebaran tahun ini. Pasalnya, semakin tinggi mobilitas seseorang, potensi penyebaran Covid-19 kepada orang-orang terdekat bahkan orang tua di kampung halaman juga semakin tinggi.
“Kenapa tidak boleh mudik karena manusia menjadi perantara membawa virus Covid dari satu daerah ke daerah lainnya,” kata Doni melalui pesan digital, Minggu (25/4/2021).
Doni berharap langkah tersebut dapat diwujudkan oleh setiap individu sehingga potensi kenaikan Covid-19 dapat dihindari. Kenaikan dapat terjadi apabila masyarakat menolak untuk bertindak atau tetap melakukan mudik. Memutuskan tidak mudik bertujuan untuk menghargai sesama, terlebih orang tua atau sanak saudara di kampung halaman.
“Yang berbahaya adalah mereka yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG),” tambahnya.
Setiap hari, penularan Covid-19 masih terjadi. Di Indonesia, Covid-19 rata-rata memakan 4 nyawa manusia setiap jamnya.
“Terutama saudara-saudara kita yang sudah lanjut usia, kakek, nenek, bahkan orang tua kita. Jangan sampai kita menjadi pembawa virus mematikan ke kampung halaman pada Lebaran ini,” ucap Doni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Jemaah Haji Ilegal, Polri dan Imigrasi Didesak Segera Menindak Pelaku
- Lebih dari 84 Ribu Warga Afghanistan di Pakistan Dipulangkan
- Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di Malang, Polisi Cari Alat Bukti
- Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia saat Konser Tur di Jepang
- 12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
Advertisement

Menteri Lingkungan Hidup Sebut Masalah Sampah di DIY Bukan Hal Sederhana
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putin Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina Demi Paskah
- KAI Operasionalkan Kereta Bersubsidi Selama Libur Paskah, Berikut Daftarnya
- Pesan Menag ke Jemaah Calon Haji, Jangan Lupa Doakan Palestina
- Ketua MPR Sambut Positif Usulan 3 April Diperingati Hari NKRI
- Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia saat Konser Tur di Jepang
- Pagi Ini Ada Demo Bela Palestina di Depan Kedubes Amerika Serikat
- AS Soroti Peredaran Barang Bajakan di Indonesia, Begini Respons Mendag Budi Santoso
Advertisement