Advertisement
34 Napi Terorisme Bantu Negara Perangi Radikalisme
Personel kepolisian berjalan saat berjaga di pintu masuk Lapas Gunung Sindur di Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/1/2019). - ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Sebanyak 34 narapidana terorisme (napiter) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur berikrar setia kembali ke negara.
Pembacaan ikrar dipimpin oleh salah satu napiter dan melakukan penghormatan kepada bendera merah putih sebagai wujud kecintaan kepada tanah air, Kamis (15/4/2021).
Advertisement
Prosesi disaksikan oleh rohaniawan, perwakilan Densus 88 Anti Teror, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Gunung Sindur.
Para napiter sebelumnya terlibat dalam berbagai jaringan, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Islamiyah, dan simpatisan JAD.
“Para napiter yang bersedia berikrar telah meningkatkan kesadaran diri akan bela negara, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat, Sudjonggo.
Tahapan pelaksanaan ikrar setia kepada NKRI di Lapas Narkotika Gunung Sindur telah dirumuskan sebagai suatu kegiatan yang utuh, integratif, dan berkesinambungan yang tentunya tidak luput dari sinergi bersama BNPT, BIN, Densus 88 AT/POLRI, dan aparat penegak hukum lainnya.
Melalui ikrar ini, napiter diharapkan dapat menjadi pencerah lingkungan sekitar dan membantu pemerintah untuk menghentikan penyebaran paham radikalisme di tengah masyarakat.
“Saya mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil Lapas Narkotika Gunung Sindur dalam melaksanakan pembinaan kepada napiter, sehingga pada hari ini mampu melaksanakan Upacara Ikrar Setia NKRI kepada 34 orang napiter yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang,” imbuh Sudjonggo.
Sementara itu, Kalapas Narkotika Gunung Sindur, Damari, menjelaskan bahwa ikrar setia NKRI merupakan salah satu syarat bagi napiter untuk mendapatkan hak-hak Integrasinya. “Lebih dari itu, hal ini juga untuk mewujudkan tujuan Sistem Pemasyarakatan yang berdasarkan Pancasila,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu napiter yang telah berikrar setia, yakni Ismail Hasan, menyatakan menyesali tindakan terorisme yang telah diperbuatnya. “Saya menyadari kesalahan saya sebagai manusia. Ketika kembali ke masyarakat nanti, saya berharap dapat diterima sebagai Warga Negara Indonesia seutuhnya,” akunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Kakak Beradik Jadi Tersangka Pemerkosaan di Kulonprogo
- KPK Periksa Provider Lain di Kasus Korupsi EDC BRI
- Jadwal SIM Keliling Sleman Selasa 16 Desember 2025
- BGN Klaim Kejadian MBG Turun Drastis sejak Oktober
- Rekayasa Lalin Kotabaru Dinilai Efektif, Parkir Nataru Disiapkan
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Desember 2025
- Ansyari Puji Comeback Fachruddin seusai Cedera Panjang
Advertisement
Advertisement




