Advertisement
Emas 1,9 Kg Barang Bukti Korupsi di KPK Dicuri, Pengamanan Sudah Tiga Lapis
Ilustrasi. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Barang bukti kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini telah dilakukan melalui tiga lapis. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menjelaskan mengenai pengamanan barang bukti kasus korupsi di lembaganya.
Ghufron merespons soal pencurian barang bukti berupa emas batangan seberat 1,9 kilogram oleh seorang pegawai KPK berinisial IGAS. Sebagian emas tersebut sempat digadaikannya untuk keperluan membayar utang.
"Di KPK memang selama ini untuk masuk itu ada tiga lapis," kata Ghufron di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Soal Larangan Mudik, Organda: Beri Dampak Bisnis dan Psikologis
Advertisement
Ia menjelaskan, IGAS merupakan petugas di lapis pertama karena yang bersangkutan merupakan anggota satuan tugas (satgas) yang ditugaskan menyimpan dan mengelola barang bukti pada Direktorat Pengelolaan Barang Bukti dan Eksekusi (Labuksi) KPK.
Namun untuk lapis selanjutnya, ungkap Ghufron, terdapat kunci yang disimpan oleh pegawai lainnya. Ia mengatakan IGAS diduga mencuri kunci dari tas pegawai tersebut untuk dapat mengaksesnya.
"Tetapi untuk tahap berikutnya pakai kunci dan kuncinya itu ada di tangan orang lain tetapi di tasnya, diambil di tasnya itu karena pemegang kunci itu karena sudah merasa akrab sehingga tasnya juga ditempatkan di tempat yang dia (IGAS) tahu," kata dia.
Atas kejadian tersebut, lanjut dia, KPK akan memperbaiki sistem pengamanan terhadap barang bukti.
Baca juga: Bupati Sleman Usulkan Vaksinasi Tahap Ketiga Gunakan Drive Thru
"Oleh karena itu, kami akan melakukan perbaikan akan merotasi, maksudnya rotasi apa? rotasi baik personal maupun secara reguler kunci itu agar menggunakan kode-kode yang selalu akan secara reguler kami acak kembali," tuturnya.
"Itu yang akan kami lakukan perbaikan untuk mengakses kepada barang bukti ke brankas kami. Kami akan melakukan pemutaran, artinya supaya 'password'-nya itu tidak tetap selama satu tahun," kata dia menambahkan.
Dewas KPK pada Kamis (8/4/2021) telah membacakan putusan terhadap hasil pemeriksaan terhadap pelanggaran kode etik yang dilakukan IGAS tersebut dengan memberhentikan yang bersangkutan dengan tidak hormat.
Selain itu, IGAS juga telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
"Jadi, walaupun kami kecolongan tetapi kemudian kami juga secara prosedural langsung kami lakukan penyelamatan kepada barangnya baru kemudian orangnya. Kami serahkan kepada penegak hukum yang berlaku, yaitu kami laporkan kepada Polres Jakarta Selatan, termasuk kami melakukan proses internal termasuk juga melaporkan ke dewas," ucap Ghufron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
Advertisement
Penataan Wisata Nataru Bantul Difokuskan di Parangtritis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara Jogja, Kamis 11 Desember 2025
- Analis Hedge Fund: AI Jadi Sumber Risiko Baru di 2026
- Penjualan Mobil November Naik, BYD Salip Mitsubishi dan Honda
- Jadwal SIM Keliling Sleman, Kamis 11 Desember 2025
- DPRD Dorong Perumda Kulonprogo Buka Unit Usaha Baru
- Lonjakan Harga Separator China Ancam Stabilitas Harga EV
- Prakiraan Cuaca Jogja: Jogja, Sleman dan Kulonprogo Hujan Ringan
Advertisement
Advertisement




