Advertisement
Varian Covid-19 dari Brasil Bisa Infeksi Pasien yang Sudah Sembuh

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Penyintas Covid-19 masih rentan untuk tertular varian virus Corona P.1 yang disebut sangat menular dan pertama kali muncul di Brasil.
Hal itu menjadi fakta yang muncul dalam riset yang dilakukan Imperial College London. Menurut para peneliti lembaga tersebut, Selasa (2/3/2021), varian P.1 itu saat ini telah ditemukan di sedikitnya 20 negara dapat menginfeksi lagi pasien yang telah sembuh.
Advertisement
Dalam riset terungkap bahwa kemunculan virus mutan dan penyebarannya berasal dari kota hutan Manaus, Amazon. Para peneliti mengatakan varian itu memiliki gambaran mutasi yang unik dan sangat cepat menjadi varian dominan yang beredar di wilayah tersebut.
"Dari 100 orang di Manaus yang sebelumnya sembuh dari infeksi Covid-19, sekitar 25-61 di antaranya rentan terhadap infeksi ulang P.1," kata Nuno Faria, ahli virus di Imperial College London, yang juga menjadi ketua riset.
Para peneliti memperkirakan bahwa P.1 1,4-2,2 lebih menular dari bentuk awal virus. Namun, Nuno mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah kemampuan varian tersebut untuk menyingkirkan imun dari infeksi sebelumnya mengartikan bahwa vaksin juga akan memberikan sedikit perlindungan terhadapnya.
"Tidak ada bukti kesimpulan yang benar-benar menunjukkan bahwa vaksin yang sekarang tidak akan ampuh melawan P.1. Saya rasa [vaksin] setidaknya akan melindungi kami dari penyakit, dan kemungkinan juga dari infeksi," kata Faria.
Para ilmuwan di seluruh dunia mewaspadai bentuk mutasi baru virus Corona yang dapat menyebar lebih mudah, atau lebih kuat menangkis vaksin yang ada.
Riset, yang dilakukan oleh para ilmuwan di universitas Sau Paulo Brasil dan Oxford Inggris, memperlihatkan bahwa varian P.1 kemungkinan muncul di Kota Manaus pada awal November 2020.
Infeksi pertama diidentifikasi pada 6 Desember, sebut Faria. "Kami lantas melihat bagaimana P.1 dengan cepat menyalip garis keturunan lainnya dan kami menemukan bahwa proporsi tumbuh P.1 dari nol hingga 87 persen selama sekitar delapan pekan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 1 Juli 2025: Imbauan Sultan, SPMB Jogja, Ganti Rugi Tol Jogja hingga Pajak Belanja Online
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Klaim Megaproyek Baterai Kendaraan Listrik di Karawang Serap 8 Ribu Tenaga Kerja
- Palestina Minta Internasional Desak Penghentian Kekerasan oleh Pemukim Israel di Tepi Barat
- Hujan Ringan Selimuti Sejumlah Kota Besar Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
Advertisement
Advertisement