Advertisement
Tambah 73 Kasus Baru, Segini Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Magelang
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Magelang pada Jumat (29/1/2021) bertambah 73 orang. Namun, ketersediaan tempat tidur (TT) untuk pasien Covid di rumah sakit negeri di wilayah ini tergolong aman.
Direktur RSUD Muntilan Kabupaten Magelang, dr. Syukri menyebutkan saat ini masih merawat 17 pasien terdiri delapan pasien suspect dan sembilan pasien konfirmasi Covid-19. "[Ketersediaan TT] Sekarang aman2 saja. Tidak ada masalah, ICU juga masih bisa," katanya, dalam konferensi pers di Command Center Setda, Jumat (29/1/2021).
Ia menyebutkan RSUD Muntilan memiliki bangsal isolasi Covid-19 sejumlah 35 TT terdiri enam TT di ICU dan 29 TT ruang isolasi biasa. Selain itu, ada satu TT ruang isolasi IGD, satu TT operasi khusus Covid-19 satu ruang persalinan khusus Covid-19.
Baca juga: Warga Jogja! Begini Cara Pantau Ketersediaan Bed RS untuk Pasien Covid-19
Advertisement
Ia menjelaskan tentang persoalan menolak pasien, bisa terjadi saat pasien yang masuk tidak bisa dimasukkan pada TT yang kosong. Ia mencontohkan, saat kapasitas 35 dan baru terisi 18 TT, ada pasien masuk seorang perempuan, padahal ruangan yang tersedia di ruang pria, sehingga pasien tidak bisa digabungkan.
"Atau pasien sama-sama ibu-ibu tapi ruangan yang kosong ruang konfirm, yang mau masuk adalah ibu-ibu suspect. Tidak bisa digabung. Pemahaman penuh dan kosong itu seperti itu. Jadi masak kapasitas 35 kok yang bilang penuh, tidak ada yang kosong, ini maksudnya yang kosong tidak bisa dimasukkan," jelasnya.
Secara keseluruhan, katanya, RS selama ini tidak kritis. Kondisi saat ini sangat disupport pemeriksaan lab yang cepat. Sampel yang dikirim pagi, hasilnya bisa keluar pada malam harinya, sehingga perputaran pasien masuk dan pulang bisa cepat.
Baca juga: Kampung-Kampung di Jogja Bergerak Membangun Selter untuk Pasien Covid-19
Saat ini, RSUD Muntilan juga sedang berproses menuju 43 TT. Area khusus Covid berlokasi di seberang Kali Lamat, ada 3 bangsal yakni Mawar, Anggrek dan Dahlia. "Semoga pertengahan bulan ini sudah 43 TT," sebutnya.
Adapun Kepala Pelayanan Medis RS Merah Putih, dr. Herlina menyebutkan di RS tersebut ada 67 TT untuk pasien Covid, terdiri enam TT ICU, enam TT HCU, delapan TT kebidanan, delapan NICU dan PICU ibu suspek maupun konfirmasi dan 39 TT untuk pasien konfirm Covid-19 umum.
"Saat ini [penggunaan TT Covid-19] sudah agak menurun, pasien ada 25 orang, sedangkan kemarin-kemarin sampai 45 orang. ICU lima TT kosong satu, keseluruhan yang kosong 67 dikurangi 25, artinya tidak kritis," tegasnya.
Ia menduga penurunan pasien karena penerapan pembatasan wilayah. Ia berharap kasus Covid-19 terus menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
- Tangis Kecil Erick Thohir Iringi Sukses Timnas U23 ke Semifinal Piala Asia U-23
- Kasus DBD di Pacitan Melonjak Tinggi pada April Ini, Angkanya Capai 107
- Jatuh lalu Tertabrak Truk, Pengendara Motor Meninggal di Selogiri Wonogiri
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement