Advertisement
15 Persen Nakes Gagal Divaksin Covid-19, Ini Penjelasan Menkes Budi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sebanyak 15 persen calon penerima vaksin di Indonesia tidak bisa atau mengalami penundaan divaksin. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini sudah ada 70.000 orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dari Sinovac. Namun, 15 persen di antaranya tak bisa atau mengalami penundaan divaksin.
Budi mengungkapkan, bahwa 15 persen penerima vaksin tertunda atau ditolak vaksinasi pada saat skrining kesehatan. Sebanyak 4 persen di antaranya, karena komorbid dan 11 persen karena darah tinggi.
Advertisement
“Jadi orang Indonesia nggak sehat, nakes saja 15 persen nggak bisa divaksin,” kata Budi dalam Dialog Vaksin, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Ajudan Bupati Kulonprogo Terpapar Covid-19
Budi mengatakan, penyakit darah tinggi bisa karena tidak sehat, atau karena gugup sebelum divaksin, sehingga tekanan darahnya naik.
Untuk tahap pertama, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac akan diberikan kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan.
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan jumlah sasaran dan kebutuhan vaksin per kabupaten/kota yang datanya dimasukkan dalam sistem informasi yang akan menyiapkan data sasaran berdasarkan nama dan alamat.
Baca juga: Sepekan, Capaian Vaksinasi Covid-19 Kota Jogja 1.469 Orang
Sistem data itu dibuat oleh direktur Telkom dan direktur Bio Farma, yang bisa membantu pemerintah agar masyarakat tak ada yang dapat vaksin ganda.
Setelah tenaga kesehatan divaksin, tahapan selanjutnya vaksin akan diberikan kepada petugas pelayanan publik, baru kemudian kepada masyarakat.
Setelah menggunakan Sinovac, rencana selanjutnya adalah menggunakan vaksin dari Astrazeneca dan Pfizer sekitar Maret-April akan mulai berjalan dan Novavax sekitar bulan Juni.
“Semuanya bisa kita adakan,” kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Kasus DBD Meningkat di Bantul, Cuaca Ekstrem Jadi Penyebabnya
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum
- Airlangga Bertemu Sekjen Cormann, Tegaskan Komitmen Percepat Proses Keanggotaan Indonesia.
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Advertisement