Advertisement
Kenali Tanda-Tanda Covid-19 Menyerang Jantung

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Covid-19 bukan hanya penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Virus Corona juga bisa menyerang organ lain, termasuk jantung.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam The Journal of American Medical Association (JAMA), hampir 78% pasien muda yang berhasil sembuh dari Covid-19 menunjukkan adanya tanda-tanda komplikasi dan kerusakan jantung.
Advertisement
Parahnya, pasien Covid-19 yang memiliki riwayat masalah jantung dapat menyebabkan kematian. Sebuah studi yang dilakukan oleh China CDC Weekly, menemukan 22% pasien Covid-19 yang meninggal karena menderita masalah jantung.
Dilansir dari Times of India, Selasa (19/1/2021), berikut lima tanda Covid-19 yang menyerang jantung.
1. Kelelahan Ekstrem
Kelelahan ekstrem sering dilaporkan sebagai gejala orang yang didiagnosis dengan kerusakan jantung setelah Covid-19. Ketika jantung yang bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh bisa membuat Anda merasa lelah. Ini adalah salah satu tanda peringatan awal dari masalah jantung.
2. Peradangan Jantung
Miokarditis atau radang otot jantung adalah komplikasi jantung yang ditakuti. Miokarditis dapat terjadi karena serangan langsung virus Covid-19 di jantung, atau bisa juga karena badai sitokin yang membuat tubuh menyerang sel-sel sehat secara keliru.
Hal itu membuat otot jantung menjadi lebih lemah, menyebabkan organ membesar, dan mengganggu aliran darah. Kemudian dapat menyebabkan tingkat tekanan darah Anda turun secara tidak terduga dan menyebabkan penumpukan cairan. Selain itu, tekanan berlebihan di paru-paru atau jantung juga bisa menyebabkan gagal jantung.
3. Saturasi Oksigen Rendah
Saturasi oksigen yang rendah juga merupakan tanda Covid-19 menyerang jantung. Kondisi seperti hipoksia, disorientasi, kebingungan, bibir atau wajah kebiruan juga bisa menjadi sinyal gangguan jantung. Gangguan apa pun pada aliran darah dapat menyebabkan penggumpalan, meningkatkan peradangan, dan mempersulit jantung untuk melakukan tugasnya.
4. Nyeri Dada
Nyeri dada merupakan hal yang berhubungan dengan penurunan fungsi paru-paru, sesak napas, serta kerusakan jantung. Pada kasus Covid-19, penggandaan dan penyebaran virus dapat menghilangkan organ vital, seperti jantung dari darah beroksigen yang sehat, yang dapat merusak otot jantung dan mengakibatkan nyeri dada, atau angina.
Nyeri dada juga dianggap sebagai salah satu tanda pertama serangan jantung. Dalam beberapa kasus, nyeri dada yang ekstrem serta denyut jantung juga dapat menyebabkan pingsan.
5. Menderita POTS
Beberapa peneliti percaya bahwa pasien yang terinfeksi Covid-19, terutama yang melakukan perjalanan jauh bisa menyebabkan sindrom takikardia ortostatik postural (POTS). Kondisi ini dapat merusak sistem saraf, menyebabkan ketidakseimbangan detak jantung, dan tingkat tekanan darah yang tidak biasa.
POTS juga dapat bergejala seperti pusing, sirkulasi darah rendah, menyebabkan jantung berdebar-debar, pusing, serta kekebalan tubuh yang terganggu, yang semuanya dianggap sebagai tanda awal masalah jantung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BPOM Telusuri Temuan Mi Instan Mengandung Etilen Oksida di Taiwan
- Hore, Bansos Beras 10 Kg Dilanjutkan hingga Desember 2025
- Presiden Prabowo Temui Emir Qatar Setelah Israel Serang Doha
- PBB Ingatkan Tepi Barat Terancam Terbelah akibat Permukiman Israel
- BPBD Bali Sebut Hingga Pagi Ini Ada 19 Orang Meninggal Dunia
Advertisement

Pemkab Bantul Gratiskan Seragam Sekolah bagi Siswa Baru
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Gaji PPPK Paruh Waktu 2025, Jakarta Tertinggi dan Jateng Terendah
- Agen Tenaga Kerja Asing Beri THR ke Pegawai Kemnaker Pakai Duit Korupsi
- Istri eks PM Nepal Masih Hidup dan Dirawat Intensif
- 46 Orang Tewas Akibat Serangan Udara dari Irael ke Wilayah Yaman
- Begini Ciri dari Terduga Pelaku Penembakan Charlie Kirk
- Peserta JKN Wajib Jalani Skrining Riwayat Kesehatan
- TNI AD Dikerahkan untuk Evakuasi Korban Banjir di Bali
Advertisement
Advertisement