Advertisement

Kalau Jokowi Jadi yang Pertama Divaksin, Presiden Filipina Malah Ingin Jadi yang Terakhir

Rezha Hadyan
Sabtu, 16 Januari 2021 - 14:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kalau Jokowi Jadi yang Pertama Divaksin, Presiden Filipina Malah Ingin Jadi yang Terakhir Presiden Filipina Rodrigo Duterte. - Reuters/Andrew Harnik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -  Presiden Filipina Rodrigo Duterte ingin menjadi orang paling terakhir yang disuntik vaksin Covid-19.

Sikap Duterte itu berbeda dengan kebanyakan pemimpin di banyak negara, tak terkecuali Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 terlebih dahulu untuk meyakinkan masyarakat tentang keamanan dan kemanjuran suntikan Covid-19.

Advertisement

Melansir Bisnis.com--jaringan Harianjogja.com dari Philstar pada Sabtu (16/1/2021), Duterte ingin menjadi orang terakhir yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 lantaran memprioritaskan rakyatnya, terutama mereka yang bekerja di garda terdepan seperti tenaga medis dan pekerja pelayanan publik. Selain itu, dia juga menginginkan agar orang-orang miskin mendapatkan vaksin Covid-19 lebih awal.

"Mereka yang miskin atau tidak punya apa-apa harus diprioritaskan ketika vaksin datang. Giliran mereka terlebih dahulu, biar kami jadi orang yang paling terakhir," kata Duterte.

Baca juga: Baru 280 Nakes di Sleman yang Divaksin Covid-19

Lebih lanjut, Duterte menjelaskan bahwa vaksinasi Covid-19 yang menghabiskan dana 82,5 miliar peso itu akan menjangkau seluruh rakyat Filipina dari berbagai lapisan tanpa terkecuali.

Di sisi lain, Juru Bicara Kepresidenan Filipina Harry Roque Jr. justru meluruskan apa yang dikatakan oleh Duterte. Dia menyebut Duterte hanya ingin meyakinkan rakyat Filipina, khususnya mereka yang kurang beruntung akan mendapatkan vaksin Covid-19.

Dia menyatakan Duterte sebenarnya bersedia menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksinasi untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin Covid-19.

Pemerintah Filipina sejauh ini telah menyetujui untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 dari Pfizer Inc. - BioNTech SE. EUA untuk Pfizer.

Badan Administrasi Makanan dan Obat (FDA) Filipina menyebutkan vaksin Pfizer efektif untuk mencegah, mendiagnosa, atau mengobati Covid-19.

Baca juga: Bekas RS Patmasuri di Bantul Kini Jadi Selter Covid-19

Selain Pfizer, perusahaan Sinovac Biotech Ltd. juga telah mengajukan izin serupa kepada otoritas Filipina. Domingo mengatakan otoritas masih membutuhkan data uji klinis yang lebih lengkap untuk mengeluarkan EUA terhadap vaksin tersebut.

Sementara itu, mengutip data dari Worldometers, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Filipina hingga saat ini telah menembus angka 492.700 kasus. Adapun, kasus kematian akibat Covi-19 di negara tersebut telah mencapai 9.699 kasus.

Negara tersebut juga mencatat total kasus sembuh mencapai 458.532 kasus. Filipina saat ini menempati posisi ke-32 dunia untuk total kasus Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Bupati, Wakil Bupati hingga Lurah Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada 2024 di Kantor PDIP Bantul

Bantul
| Kamis, 25 April 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement