Advertisement

Sebelum Terjadi Kecelakaan Sriwijaya Air, FAA Sempat Peringatkan Korosi Boeing 737

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 12 Januari 2021 - 07:17 WIB
Sunartono
Sebelum Terjadi Kecelakaan Sriwijaya Air, FAA Sempat Peringatkan Korosi Boeing 737 Boeing 737-8. - Boeing

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di kepulauan Seribu belum diketahui penyebabnya.

Namun, sebelumnya, Administrasi Penerbangan Federal memerintahkan inspeksi darurat terhadap sekitar 2.000 pesawat Boeing 737 karena kemungkinan masalah katup mesin yang dapat menyebabkan kerusakan mesin.

Advertisement

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air yang jatuh merupakan tipe Boeing 737-500, bagian dari seri 737 Classic.

Arahan kelayakan udara darurat dari FAA itu disampaikan pada akhir Juli 2020 lalu, dimana mereka memerintahkan inspeksi pesawat 737 Classic dan Next Generation yang lebih tua yang mungkin telah disimpan sebagai akibat dari penurunan tajam permintaan perjalanan udara selama pandemi COVID-19.

BACA JUGA : Polisi Selidiki 2 Pengguna Identitas Palsu di Sriwijaya Air SJ

Arahan tersebut, didorong oleh empat laporan terbaru tentang kegagalan mesin tunggal karena masalah dengan katup periksa udara kritis. Pemeriksa menemukan korosi pada beberapa katup pemeriksaan udara mesin, yang dapat menyebabkan katup macet dan berpotensi menyebabkan kedua mesin pesawat kehilangan daya dan mencegahnya memulai ulang.

"Jika katup ini terbuka secara normal saat lepas landas, katup ini dapat macet dalam posisi terbuka selama penerbangan dan gagal menutup saat daya berkurang saat saat turun, mengakibatkan kompresor macet yang tidak dapat dipulihkan dan ketidakmampuan untuk menghidupkan ulang mesin," demikian dilansir dari NPR.

"Korosi katup ini pada kedua mesin dapat mengakibatkan hilangnya daya mesin ganda tanpa kemampuan untuk memulai kembali. Kondisi ini, jika tidak diatasi, dapat mengakibatkan penghentian kompresor dan kehilangan daya mesin ganda tanpa kemampuan untuk memulai kembali, yang dapat mengakibatkan dalam pendaratan paksa di luar bandara. "

BACA JUGA : Kisah Suami Istri Selamat setelah Gagal Naik Sriwijaya Air SJ 

Arahan tersebut mewajibkan maskapai penerbangan dan pemilik serta operator pesawat lainnya untuk memeriksa katup pada semua 737 Classics dan 737 NG mereka yang tidak beroperasi selama tujuh hari atau lebih berturut-turut.

Dalam sebuah pernyataan, Boeing mengatakan bahwa "dengan pesawat yang disimpan atau jarang digunakan karena permintaan yang lebih rendah selama pandemi COVID-19, katup dapat lebih rentan terhadap korosi."

Boeing mengatakan akan memberikan informasi pemeriksaan dan penggantian kepada pemilik armada jika mereka menemukan masalah.

Masalah katup tidak terkait dengan pesawat Boeing 737 Max yang di-grounded.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Viral Balon Udara Tiba-tiba Mendarat di Runway Bandara YIA

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement