Advertisement
Menkes Budi Gunadi Sadikin Sebut Varian Baru Covid-19 Tak Lebih Mematikan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat bicara terkait varian baru virus Corona (Covid-19) atau yang biasa disebut Supercovid.
Hal itu diungkapan menteri yang akrab disapa BGS ini dalam perbicaraannya dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam video yang diunggah ke Instagram via akun @sandiuno, Minggu (3/1/2021).
Advertisement
Dalam unggahan video tersebut, Menkes memastikan mutasi Covid-19 dapat dideteksi keberadaannya melalui swab antigen maupun PCR. Menurutnya, mutasi itu juga relatif tidak mematikan ketimbang Covid-19 yang pertama.
BACA JUGA : Apakah Varian Baru Covid-19 Sudah Masuk Indonesia?
“Pertama, ini lebih cepat menular, nomor dua [mutasi Covid-19] tidak lebih mematikan,” kata Menteri BGS dalam video tersebut.
Dia pun menyatakan bahwa keberadaan varian baru Covid-19 masih belum teridentifikasi di Indonesia. Alasannya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 masih belum disiplin dalam melakukan genome sequencing untuk meneliti seluruh rangkaian DNA Covid-19 yang ada di Tanah Air.
“Kalau di Indonesia saya bilang secara konservatif belum teridentifikasi karena Indonesia belum rutin melakukan genome sequencing. Jadi orang yang sakit diambil sampelnya dilakukan genome sequencing, dia mutasi ke berapa, kita belum disiplin,” kata Menteri BGS.
Seperti diketahui, temuan varian baru Covid-19 telah dilaporkan terjadi di Singapura dan Malaysia. Teranyar, Vietnam telah mendeteksi kasus impor pertama dari varian baru virus Corona yang menyebar dengan cepat di seluruh Inggris.
BACA JUGA : Pakar UGM: Tetap Waspada terhadap Varian Baru Covid-19
Varian itu terdeteksi pada seorang wanita berusia 44 tahun yang kembali ke Vietnam dari Inggris, yang dikarantina pada saat kedatangan dan dipastikan positif terkena virus tersebut pada 24 Desember 2020.
"Para peneliti menjalankan pengurutan gen pada sampel pasien dan menemukan strain tersebut adalah varian yang dikenal sebagai VOC 202012/01," ungkap keterangan resmi Kementerian Kesehatan, yang dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (2/1/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement