Advertisement

Apakah Varian Baru Covid-19 Sudah Masuk Indonesia? Ini Penjelasan Menkes

Nyoman Ary Wahyudi
Minggu, 03 Januari 2021 - 19:47 WIB
Budi Cahyana
Apakah Varian Baru Covid-19 Sudah Masuk Indonesia? Ini Penjelasan Menkes Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin / Youtube Sekretariat Presiden

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian baru Covid-19 atau yang biasa disebut Supercovid belum teridentifikasi di Indonesia.

Alasannya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 masih belum disiplin dalam melakukan genome sequencing untuk meneliti seluruh rangkaian DNA Covid-19 yang ada di Tanah Air.

Advertisement

“Kalau di Indonesia saya bilang secara konservatif belum teridentifikasi karena Indonesia belum rutin melakukan genome sequencing. Jadi orang yang sakit diambil sampelnya dilakukan genome sequencing, dia mutasi ke berapa, kita belum disiplin,” kata Budi Gunadi dalam perbicaraannya dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno seperti dikutip dari akun @sandiuno, Minggu (3/1/2021).

Kendati demikian, dia memastikan, mutasi Covid-19 dapat dideteksi keberadaannya melalui swab antigen maupun PCR. Di sisi lain, mutasi itu juga dinilai relatif tidak mematikan ketimbang Covid-19 yang pertama.

“Pertama, ini lebih cepat menular, nomor dua [mutasi Covid-19] tidak lebih mematikan,” kata dia.

Sebelumnya, Vietnam telah mendeteksi kasus impor pertama dari varian baru virus Corona yang menyebar dengan cepat di seluruh Inggris.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan varian itu terdeteksi pada seorang wanita berusia 44 tahun yang kembali ke Vietnam dari Inggris, yang dikarantina pada saat kedatangan dan dipastikan positif terkena virus tersebut pada 24 Desember 2020.

"Para peneliti menjalankan pengurutan gen pada sampel pasien dan menemukan strain tersebut adalah varian yang dikenal sebagai VOC 202012/01," ungkap keterangan resmi Kementerian Kesehatan, yang dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (2/1/2021).

Varian tersebut termasuk mutasi genetik yang, secara teori, dapat menyebabkan virus menyebar lebih mudah di antara manusia. Negara-negara di seluruh dunia telah memutuskan tautan perjalanan ke Inggris untuk menghentikan penyebaran varian baru, yang menurut para ilmuwan 40 persen hingga 70 persen lebih menulur daripada virus asli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement