Advertisement
240 Warga Israel Positif Covid-19 setelah Disuntik Vaksin Pfizer
Ilustrasi. - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, ISRAEL - Berita mengejutkan datang dari Israel. Setidaknya 240 warga di negara tersebut dilaporkan positif Covid-19 setelah menerima vaksin Pfizer tahap pertama. Hal ini memberi peringatan pada setiap orang untuk tetap menjaga kesehatan meskipun sudah menerima suntikan.
Melansir dari Suara.com--jaringan Harianjogja.com yang disadur dari Times of Israel Sabtu (2/1/2021)) vaksin Pfizer tidak dibuat dengan virus corona sehingga setiap orang tetap berpeluang terinfeksi Covid-19.
Advertisement
Suntikan itu berisi potongan kode genetik yang melatih sistem kekebalan untuk mengenali protein berduri di permukaan virus dan membuat antibodi untuk menyerang jika bertemu dengan yang asli.
Baca juga: Sebagian Kampus di Jogja Belum Siap Kuliah Tatap Muka
Penelitian menyebut kekebalan terhadap virus meningkat sekitar 50% di hari ke 8-10 setelah suntikan pertama. Itulah sebabnya, mengapa vaksin dosis kedua yang diberikan 21 hari setelah vaksin pertama sangat penting.
Suntikan dosis kedua memperkuat respons sistem kekebalan terhadap virus, membuatnya menjadi 95% efektif dan memastikan bahwa kekebalan bertahan. Tingkat kekebalan ini tercapai sekitar seminggu setelah dosis kedua atau 28 hari setelah dosis pertama.
Hasil penelitian juga menyebutkan masih ada kemungkinan tertular virus corona sekitar 5% meskipun orang yang bersangkutan sudah menyelesaikan suntikannya dengan sempurna.
Sebuah laporan menyebutkan sebagian besar warga Israel tak merasakan efek samping setelah disuntik vaksin covid-19 dan sekitar satu dari seribu orang menderita efek samping ringan.
Baca juga: Pemerintah Perpanjang Status Tanggap Darurat Gunung Merapi
Sejauh ini, efek samping yang paling umum dilaporkan adalah lemah, pusing dan demam dengan 319 kasus gabungan. Lima orang juga dilaporkan menderita diare.
Sementara itu, 293 orang lainnya nyeri, pembatasan gerakan, bengkak dan kemerahan di daerah sekitar suntikan. Empat belas orang mengalami reaksi alergi seperti gatal dan bengkak pada lidah dan tenggorokan.
Selain itu, 26 orang menderita apa yang oleh kementerian digambarkan sebagai "gejala neurologis", dengan 19 orang mengeluh sensasi geli di lengan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Bikin Panik Warga Tarakan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com Rabu 5 November 2025
- Bayern dan Arsenal Puncaki Klasemen Sementara Liga Champions 2025
- Sampai Titik Terakhirmu: Kisah Cinta Viral Albi & Shella
- Hadapi Brasil, Indonesia Tidak Akan Banyak Rombak Tim U17
- Akhirnya! WhatsApp Native Hadir di Apple Watch
- Micky van de Ven Cetak Gol Mirip Lionel Messi di Liga Champions
- Warga dan Pejabat Solo Iringi Jenazah Raja PB XIII
Advertisement
Advertisement




