Advertisement
Tingkat Kemiskinan Diharapkan Turun Jadi 9,2 Persen Tahun Depan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan penjelasan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (13/7/2020). - JIBI/Bisnis.com/Dedi Gunawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah berupaya menekan angka kemiskinan hingga ke level 9,2% pada 2021. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan target tingkat kemiskinan pemerintah pada tahun depan berada pada kisaran 9,2 hingga 9,7%.
“Rencana kerja pemerintah 2021 dengan tema mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, dengan indikator bisa menekan kemiskinan menjadi 9,2 persen,” katanya, Senin (28/12/2020).
Advertisement
Suharso juga menyampaikan, gini ratio pada 2021 akan ditekan pada kisaran 0,377 hingga 0,379. Sebagai gambaran, Badan Pusat Statistik mencatat tingkat kemiskinan akibat Covid-19 meningkat menjadi 9,78 persen pada Maret 2020.
Jumlah penduduk miskin tercatat sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang dari posisi September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang dari posisi Maret 2019.
Suharso mengatakan, Indonesia sepanjang 2020 dihadapkan dengan situasi pandemi Covid-19. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi perekonomian Indonesia.
Namun demikian, imbuhnya, respon dan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menganggapi situasi pandemi sudah baik, terlihat dari kontraksi ekonomi yang mengecil pada kuartal III/2020 sebesar -3,49 persen, dari -5,32 persen pada kuartal II/2020.
“Mudah-mudahan pada kuartal IV/2020 ini semakin membaik, ini menandakan respon dan cara pemerintah menangani pas,” jelasnya.
Dia menambahkan, tantangan pemerintah dalam mendorong ekonomi pada 2021 masih berkutat pada masalah Covid-19. Karena itu, pemerintah akan fokus pada penanganan Covid-19, terutama pada program vaksinasi yang akan dilakukan mulai 2021 agar sebagian besar masyarakat Indonesia bisa mencapai herd immunity.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hakim: Uang Suap untuk Sosial Tetap Tidak Dibenarkan
- Sudan Tawarkan Pangkalan Laut ke Rusia Demi Senjata Perang
- Gubernur Bali Bakal Setop Airbnb, Dorong PAD dari Pariwisata Legal
- Pemerintah Didesak Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera
- BMKG Ingatkan Supermoon Picu Gangguan Pelabuhan Merak-Bakauheni
Advertisement
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- PBB Siap Bantu Bencana, Ribuan Tewas Akibat Banjir di Asia
- Trump Akan Perluas Larangan Perjalanan Usai Serangan Washington
- Di Undip, Nusron Tegaskan Akan Perbaiki Ketimpangan Kepemilikan Tanah
- Korban Meninggal Banjir Aceh-Sumut Tembus 753, Bantuan Terus Masuk
- Kalapas Enemawira Dicopot Usai Paksa Napi Makan Daging Anjing
- KLH Panggil 8 Perusahaan Diduga Penyebab Banjir SumatraAceh
- Rumah BUMN Telkom Dorong Digitalisasi UMKM Pekalongan Naik Kelas
Advertisement
Advertisement




