Advertisement
Jubir FPI Tuduh Penguasa 'Covid-kan' Rizieq Shihab
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan bahwa Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab bukan disehatkan oleh pemerintah dari pandemi Covid-19, akan tetapi "di-covid-kan".
Saat menjadi pembicara pada reuni PA 212 secara virtual, Munarman menyebutkan bahwa sosok Rizieq Shihab dipaksa melakukan tes usab atau swab oleh pemerintah. Padahal penguasa, kata dia, juga tidak bisa melakukan tindakan semena-mena kepada pria itu.
Advertisement
"Tidak bisa satu orang diuber hasil tes swab dan diminta dipaksa-paksa tes swab. Sementara seluruh rakyat Indonesia membutuhkan tes itu semua karena kita butuh sehat butuh keluar dari pandemi ini. Jadi tidak bisa satu orang diuber-uber untuk dijadikan sampel tapi bukan untuk disehatkan tapi di-covid-kan. Ini menurut saya paling berbahaya," katanya Rabu (2/12/2020).
Selain itu, negara menurut Munarman juga telah melakukan kriminalisasi terhadap azan dan jihad setelah muncul sekelompok masyarakat yang menggunakan panggilan azan untuk menyerukan kesiapsiagaan. Kata dia saat ini kelompok demikian sudah dipanggil di seluruh kantor polisi.
"Masyarakat menyerukan kesiapsiagaan dengan menggunakan model panggilan azan sebagaimana yag ada tetapi kelompok masyarakat ini juga sudah dipanggil-panggil di seluruh kantor polisi di seluruh Indonesia. Ini artinya kriminalisasi terhadap azan dan kriminalisasi terhadap jihad," ujarnya.
Dari kondisi tersebut, lanjutnya, makin terlihat negara mendasarkan dirinya pada negara hukum berarogan. Alhasil dirinya meminta agar penguasa menghentikan segala arogansi kekuasaan dengan memperalat instrumen hukum dan kekuasaan hukum.
Dia menyebutkan bahwa tidak layak negara mengendalihan hukum serta mematikan aspirasi masyarakat. Pasalnya tindakan ini akan meningkatkan ketimpangan sosial termasuk segi hukum dan ekonomi.
"Ini tugas kita semua dan Insya Allah Habib Rizieq bisa memimpin pergerakan revolusi akhlak dalam rangka memperbaiki bangsa dan agama," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rizieq meminta maaf kepada publik setelah menyebabkan terjadinya kerumunan pascakepulangannya ke Indonesia awal November lalu.
"Saya minta maaf ke masyarakat, di Bandara, di Petamburan, Tebet dan Megamendung terjadi penumpukan yang tidak terkendali. Karena sangat antusiasnya umat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Jalan Sleman Rusak Akibat Proyek Tol, Perbaikan Dilimpahkan ke Pengembang
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tok, Paripurna DPR Akhirnya Setujui RUU Desa Jadi Undang-Undang
- Aksi Teror Marak di Dunia, Polri Antisipasi Serangan Terorisme Saat Lebaran 2024
- Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
Advertisement
Advertisement