Advertisement
Ini 4 Respons Masyarakat Terhadap Vaksin Virus Corona

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Penelitian yang dipimpin oleh Daniel Graeber dari Institut Jerman untuk Riset Ekonomi berpendapat bahwa sebenarnya ada empat jenis sikap masyarakat terhadap vaksin virus corona (Covid-19).
Mengutip dari Psychology Today, Senin (8/11/2020), berikut empat sikap tersebut terhadap vaksin Covid-19:
Antivaksin menggambarkan orang-orang yang tidak akan divaksinasi secara sukarela dan yang juga menentang kebijakan vaksinasi wajib dari pemerintah.
Advertisement
Anti-duty mengacu pada orang-orang yang akan mendapatkan vaksinasi secara sukarela tetapi bertentangan dengan kebijakan vaksinasi wajib.
BACA JUGA : 10 Provinsi Prioritas Vaksin Covid-19, DIY Tak Masuk
Free riders menggambarkan orang-orang yang tidak akan divaksinasi secara sukarela tetapi lebih memilih vaksin wajib. "Kami menyebut kelompok ini sebagai pengendara gratis, karena mereka tampaknya ingin melihat kebaikan publik dari kekebalan kawanan yang diberikan oleh vaksinasi wajib, tetapi tidak akan secara sukarela berkontribusi untuk kebaikan ini," ungkap peneliovaksinasi mengacu pada orang-orang yang akan divaksinasi secara sukarela dan juga mendukung vaksinasi wajib.
Menganalisis data dari survei perwakilan orang dewasa Jerman, para peneliti menemukan 22 persen orang dewasa Jerman ada di kamp antivaksin,, 29 persen anti-duty, 8 persen menjadi free riders, dan 41 persen mendukung seorang profesional vaksin.
“Vaksin bisa berkontribusi maksimal dan efektif mengembalikan dunia ke kehidupan normal jika banyak orang yang benar-benar divaksinasi untuk menghasilkan kekebalan kawanan,” kata para peneliti.
“Hal ini menimbulkan dua pertanyaan mendasar: Apakah cukup banyak orang yang secara sukarela menjalani vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok? Atau akankah vaksinasi wajib terhadap Covid-19 diperlukan untuk mencapai kekebalan kawanan dan apa pendapat orang tentang kebijakan semacam itu?”
Menurut analisis mereka, cukup banyak orang dewasa Jerman mendukung vaksinasi sukarela, yang akan membuat kebijakan vaksinasi wajib tidak diperlukan. Namun, sulit untuk memprediksi dengan tepat berapa banyak orang yang akan menindaklanjuti niat mereka untuk mendapatkan vaksin virus corona.
BACA JUGA : 10 Provinsi Prioritas Vaksin Covid-19, DIY Tak Masuk
Para peneliti mengeksplorasi variabel demografi dan psikologis yang memprediksi sikap seseorang terhadap vaksin Covid-19
Peneliti mendapatkan hasil bahwa hampir 60 persen dari kelompok antivaksin adalah perempuan, mereka rata-rata berusia 48 tahun, 12 persen di antaranya memiliki gelar sarjana. Sementara itu, anggota kelompok provaksinasi cenderung lebih tua, laki-laki, dan memiliki gelar sarjana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Pemerintah Bakal Bangun Enam Pusat Perawatan Pesawat Udara Terpadu
- 2.039 Kios Lakukan Kecurangan Penjualan Pupuk, Begini Respons Mentan
- Kemenkeu Salurkan Rp644,9 Triliun Dana Transfer ke Daerah
Advertisement

Penambang Datangi BBWSSO, Tuntut Pompa Mekanik Diakui dalam IPR
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Penjualan EV di Australia Pecah Rekor Paruh Pertama 2025
- Arab Saudi vs Irak, Arnold Sebut Tekanan Justru Ada di Tuan Rumah
- Jepang Bekuk Brasil 3-2 di Laga Persahabatan
- Update Cedera Pemain PSIM Jogja, Donny Warmerdam Sudah Lepas Gips
- Apple Temukan Cara Tekan Biaya Engsel iPhone Fold
- Mutasi TNI, Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana Jadi Sesmilpres
- Komitmen Lindungi Seluruh Pekerja, Jogja Juara Paritrana Award 2025
Advertisement
Advertisement