Advertisement
Penghitungan Suara Trump dekati Biden, Dolar AS Melemah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Penguatan indeks dolar AS berkurang seiring dengan menguatnya suara elektorat petahana Presiden AS Donald Trump, meskipun Joe Biden masih unggul.
Calon petahana Donald Trump kini mengejar perolehan suara elektorat Joe Biden dengan 212 suara hingga pukul 13.15 WIB, berdasarkan pantauan terakhir Bloomberg. Sementara itu, Biden memperoleh 223 suaral elektorat. Trump mendapat tambahan suara elektorat dari Texas dengan 38 suara dan Florida dengan 29 suara.
Advertisement
Monex Investindo Futures dalam laporannya menyampaikan pelaku pasar masih terus mengawasi hasil dari Pemilihan Presiden AS ini, yang hasil akhirnya mungkin belum dapat dipastikan pada hari ini.
BACA JUGA : Update Hasil Pilpres AS: Seperti Ini Perang Trump vs Biden
"Mengingat beberapa metode pemungutan suara yang digunakan di AS di tengah masih tingginya penyebaran wabah corona di negara tersebut," papar Monex.
Sementara itu, pada pukul 13.45 WIB, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback atau mata uang dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,39 persen ke level 93,918. Namun, penguatan itu sesungguhnya berkurang dari level 94,302, meskipun masih di atas level support harian 93,389.
Mengempisnya kekuatan dolar AS bisa jadi disebabkan janji Trump yang akan menyelesaikan persoalan stimulus ekonomi AS setelah Pilpres. Trump mengatakan dia akan setuju untuk menambah paket stimulus lebih tinggi dari US$1,8 triliun untuk pemulihan ekonomi yang tertekan akibat Covid-19.
Namun, hal itu dapat melemahkan dolar AS seiring dengan bertambahnya suplai. Pelemahan dolar AS nantinya dapat mendongrak emas, dan sejumlah mata uang utama global seperti euro, dolar Kanada, dan pund sterling.
BACA JUGA : Update Hasil Pilpres AS: Raih 129 Electoral Votes, Joe Biden
Ekonomi AS di bawah Trump sesungguhnya dinilai cukup baik. Setelah produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II/2020 sebesar -31,4 persen menjadi yang terendah dalam tujuh dekade terakhir, PDB pada kuartal III/2020 melonjak tinggi hingga 33,1 persen.
Sebagai informasi, data PDB AS dikeluarkan dalam tiga tahap setiap bulan, yakni advance (terdepan), preliminary (selanjutnya), dan final (akhir). Data PDB advance, seperti yang dirilis akhir Oktober 2020, cenderung memiliki dampak yang paling besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Boyolali Kembali Diguyur Hujan Sore Ini, Simak Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 27 April: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan
- Bersahabat! Tidak Ada Hujan di Wonogiri pada Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement