Advertisement

Ini Penyebab Ketidakpuasan Publik Terhadap Jokowi Menurut Hasil Survei

Aprianus Doni Tolok
Minggu, 25 Oktober 2020 - 21:37 WIB
Bhekti Suryani
Ini Penyebab Ketidakpuasan Publik Terhadap Jokowi Menurut Hasil Survei Presiden Joko Widodo dalam keterangan resmi tentang UU Omnibus Law Cipta Kerja pada Jumat, 9 Oktober 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. - BPMI Setpres

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 68 persen responden merasa kurang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di masa pandemi Covid-19.

Angka tersebut merupakan hasil telaah lebih mendalam terhadap 36 persen responden yang menilai demokrasi di Indonesia mengalami penurunan dewasa ini.

Advertisement

“Salah satu variabel yang turut menentukan puas tidaknya terhadap kinerja Presiden [Jokowi] adalah bagaimana presiden meng-handle mereka yang kecewa terhadap performa demokrasi,” kata ini Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam acara Rilis Survey Nasional Indikator 25 Oktober 2020: Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi, Minggu (25/10/2020).

Dia pun menyarankan agar Presiden Jokowi untuk lebih merangkul orang-orang yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah, misalnya Omnibus Law UU Cipta Kerja dengan cara yang lebih demokratis.

Adapun hasil survei bermetode random sampling terhadap 1.200 responden pada periode 24-30 September 2020 terkait kondisi demokrasi Indonesia saat ini, menunjukkan bahwa 36 persen responden menilai demokrasi Indonesia menurun, 37 persen sama saja, 17,7 persen meningkat, dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.

Pada kelompok 17,7 persen responden yang menilai demokrasi di Indonesia meningkat pun tetap ada yang merasa kurang puas pada kinerja pemerintahan Jokowi. Porsi responden yang merasa kurang puas itu mencapai 11,1 persen.

Sedangkan pada kelompok yang menilai demokrasi Indonesia sama saja atau tidak berubah, sebanyak 36,6 persen juga mengaku kurang puas dengan kinerja presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Lebaran Berlalu, Masih Ada Perusahaan di Sleman Belum Bayar THR

Sleman
| Kamis, 18 April 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement