Advertisement
Panen Demo di Dalam Negeri, Omnibus Law Cipta Kerja Dipuji di Luar Negeri

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Di tengah penolakan Omnibus Law Cipta Kerja dari berbagai kalangan di Indonesia, undang-undang yang baru disahkan awal Oktober ini justru mendapat apresiasi dari United States International Development Finance Corporation (IDFC).
Chief Executive Officer (CEO) IDFC Adam Boehler mengatakan selama ini yang menjadi penghambat investasi di Indonesia adalah iklim bisnis yang dinilai sulit dan tidak ramah terhadap investor.
Advertisement
Dia mengutarakan, padahal Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, namun hal ini tidak sejalan dengan realisasi investasinya.
Menurutnya, berlakunya Omnibus Law Cipta Kerja merupakan satu langkah besar yang akan bisa memacu arus investasi asing ke depannya.
"Kami sudah menunggu dan kami bersemangat karena omnibus law ini probisnis, menurut saya waktunya tepat," katanya dalam pertemuan dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Sabtu (24/10/2020).
Pada Kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani menyampaikan optimismenya terhadap Omnibus Law Cipta kerja yang nilai akan menjawab tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, khususnta terkait dengan produktivitas dan penyerapan tenaga kerja.
Rosan mengatakan, kendala yang dialami Indonesia paling sulit saat ini adalah penciptaan lapangan kerja, karena lebih dari 50% pekerja di Indonesia bekerja di sektor informal.
"Karena itu, investasi menjadi sangat penting bagi Indonesia karena pertumbuhan ekonomi saat ini bergantung pada sisi investasi yang memiliki porsi sekitar 32 persen [dari PDB], sementara lebih dari 50 persen [PDB] bergantung pada konsumsi domestik," jelasnya.
Adapun, pada jumat (23/10/2020), Adam juga melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, membahas mengenai peluang investasi di Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
Adapun, IDFC merupakan lembaga pembiayaan investasi yang dibentuk atas mandat Kongres Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada investasi di negara-negara berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Respons Wamen Nezar Patria Terkait Usulan Satu Orang Satu Akun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Tes Kemampuan Akademik Siswa SMA Berlaku Nasional November 2025
- Penunjukan Dofiri Bentuk Keseriusan Prabowo Melakukan Reformasi Kepolisian
- Angga Raka Ungkap Alasan Prabowo Tunjuk Dirinya sebagai Kepala BKP
- Dilantik Jadi Menko Polkam, Ini Pesan Prabowo untuk Djamari Chaniago
- Tim Komite Reformasi Polri Mulai Bekerja Pekan Depan
- Ketum Garda Indonesia Sebut Prabowo Siapkan Perpres Perlindungan Ojol
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
Advertisement
Advertisement