Advertisement
2,4 Juta Pekerja Gagal Dapat Subsidi Gaji, Ini Penyebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan telah mengumpulkan 14,8 juta data peserta calon penerima bantuan subsidi upah atau BSU, tetapi hanya 12,41 juta yang berhasil memperoleh bantuan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek Agus Susanto menjelaskan pihaknya telah mengumpulkan data peserta yang memenuhi kriteria untuk menerima BSU sebanyak 14,8 juta orang. Dari sana, badan tersebut melakukan verifikasi berlapis untuk memastikan bantuan tersalurkan sesuai ketentuan.
Advertisement
Setelah proses validasi seperti pengecekan data kependudukan dan nomor rekening bank, hanya 12,4 juta data pekerja yang sesuai ketentuan. Terdapat 1,8 juta data yang tidak sesuai dengan kriteria dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan 14/2020 dan terdapat sekitar 600.000 data yang tidak berhasil dikonfirmasi ulang.
Menurut Agus, kondisi tersebut ditengarai terjadi karena berbagai faktor, seperti kondisi geografis Indonesia yang mempersulit koordinasi dalam mengumpulkan data perusahaan-perusahaan di daerah terpencil. Selain itu, kepemilikan rekening bank bagi pekerja di daerah terpencil juga menjadi salah satu kendala.
“Sementara masih sering kita dapati kasus pelaporan data upah yang disalahgunakan dan cenderung merugikan pekerja karena lebih rendah daripada yang sebenarnya. Hal ini membuat BP Jamsostek harus ekstra selektif dalam melakukan validasi terkait kesesuaian data dengan kriteria Kementerian Ketenagakerjaan [Kemenaker]," ujar Agus pada Kamis (1/10/2020).
Agus menjelaskan bahwa program BSU tersebut bukan hanya dapat meringankan beban ekonomi masyarakat pekerja, juga membuka mata masyarakat tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.
BP Jamsostek telah menyerahkan data nomor rekening pekerja untuk gelombang terakhir kepada Kemenaker pada Rabu (30/9/2020). Sebanyak 578.230 data tervalidasi dan 40.358 data susulan telah diserahkan kepada kementerian tersebut, sehingga total data yang diserahkan pada gelombang kelima mencapai 618.588 data.
Sebelumnya, BPJAMSOSTEK telah menyerahkan data calon penerima BSU Gelombang I pada akhir Agustus 2020 sebanyak 2,5 juta orang, lalu Gelombang II pada awal September 2020 sebanyak 3 juta orang, Gelombang III satu pekan setelahnya 3,5 juta orang, Gelombang IV satu pekan setelahnya 2,8 juta orang, dan terakhir di Gelombang V.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Persoalan Sampah Dikhawatirkan Berdampak ke Citra Pariwisata Jogja
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Hamas Terima Gencatan Senjata di Gaza, Begini Respon Kemenlu RI
- PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi
- KPK Buka Peluang Hadirkan Bendahara Umum Partai Nasdem di Sidang SYL
- Senator AS Ancam Sanksi Keras Jika Mahkamah Internasional Jatuhkan Perintah untuk Menangkap PM Israel
- Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Landa Pacitan, BMKG Jelaskan Penyebabnya
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Volume Sampah Plastik Naik 5% Tiap Tahun, Kemasan Guna Ulang Perlu Digalakkan
Advertisement
Advertisement