Advertisement

10 Negara Paling Menyedihkan di Dunia 2024 Versi HAMI

Jumali
Jum'at, 26 Desember 2025 - 15:27 WIB
Jumali
10 Negara Paling Menyedihkan di Dunia 2024 Versi HAMI Foto ilustrasi warga miskin di Indonesia dibuat menggunakan Artifical Intelligence ChatGPT.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Krisis ekonomi global memunculkan daftar negara dengan tingkat penderitaan tertinggi. Hanke’s Annual Misery Index 2024 menempatkan inflasi dan pengangguran sebagai faktor utama.

Dalam indeks ini, Steve H. Hanke memetakan empat indikator utama: angka pengangguran, inflasi, suku bunga pinjaman, dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Semakin tinggi skor yang diperoleh suatu negara, semakin besar penderitaan warganya akibat kesulitan keuangan yang parah.

Advertisement

Mengutip laporan Times of India, Jumat (26/12/2025), berikut adalah 10 negara paling menyedihkan di dunia berdasarkan HAMI 2024:

1. Sudan (Faktor Utama: Inflasi)
Peringkat pertama ditempati oleh Sudan dengan skor 375. Konflik sipil berkepanjangan menghancurkan struktur ekonomi, memicu hiperinflasi hingga lebih dari 300%. Tabungan warga bisa menguap dalam semalam karena lonjakan harga kebutuhan pokok yang tidak terkendali.

2. Argentina (Faktor Utama: Inflasi)
Dengan skor 196, Argentina menempati posisi kedua. Krisis utang dan inflasi kronis membuat nilai mata uang Peso terus merosot. Meskipun mendapat bantuan dari IMF, biaya hidup yang melambung tinggi tetap mencekik masyarakat.

3. Suriah (Faktor Utama: Pengangguran)
Perang saudara selama satu dekade menghancurkan infrastruktur dan mengisolasi Suriah dari perdagangan internasional. Angka pengangguran sangat tinggi, memaksa jutaan orang bergantung sepenuhnya pada bantuan kemanusiaan.

4. Yaman (Faktor Utama: Inflasi)
Meraih skor 163, perpecahan politik dan perang di Yaman menyebabkan inflasi meroket. Anjloknya nilai mata uang lokal membuat harga pangan impor tidak terjangkau, menempatkan jutaan nyawa dalam ancaman kelaparan.

5. Turki (Faktor Utama: Biaya Pinjaman)
Di luar sektor pariwisatanya yang populer, Turki masuk daftar ini karena kebijakan moneter non-konvensional. Biaya pinjaman mencapai lebih dari 50% per tahun, merusak daya beli warga dan menyulitkan iklim investasi.

6. Venezuela (Faktor Utama: Pengangguran)
Pernah menjadi negara terkaya di Amerika Latin, Venezuela kini terpuruk akibat korupsi dan sanksi internasional. Meskipun mulai stabil, angka pengangguran tetap masif, memicu eksodus jutaan warga ke luar negeri.

7. Zimbabwe (Faktor Utama: Biaya Pinjaman)
Zimbabwe masih terjebak dalam ketidakpastian ekonomi. Suku bunga yang sangat tinggi dan akses kredit yang lumpuh membuat bisnis lokal sulit berkembang, memaksa warga bergantung pada kiriman uang dari luar negeri.

8. Lebanon (Faktor Utama: Pengangguran)
Runtuhnya sistem perbankan di Lebanon membuat tabungan warga hilang. Kondisi ini menciptakan angka pengangguran yang sangat tinggi, terutama di kalangan anak muda, yang memicu gelombang emigrasi besar-besaran.

9. Malawi (Faktor Utama: Biaya Pinjaman)
Sebagai salah satu negara termiskin di Afrika, Malawi berjuang melawan suku bunga tinggi. Sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi terhambat oleh mahalnya harga pupuk dan pinjaman pemerintah yang mencekik investasi swasta.

10. Eswatini (Faktor Utama: Pengangguran)
Negara di Afrika Selatan ini menderita akibat pembangunan industri yang sangat terbatas. Akibatnya, tingkat pengangguran—terutama di kalangan usia produktif—tetap berada pada level yang mengkhawatirkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Tabrakan Maut di Sleman, Pengendara Beat Tewas Ditabrak Honda City

Tabrakan Maut di Sleman, Pengendara Beat Tewas Ditabrak Honda City

Sleman
| Jum'at, 26 Desember 2025, 16:37 WIB

Advertisement

Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat

Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat

Wisata
| Kamis, 25 Desember 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement