Advertisement
Sukmawati Soekarnoputri: PKI Tidak Menolak Pancasila

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Putri Presiden Pertama Indonesia Sukarno, Sukmawati Soekarnoputri, mengatakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak menolak ideologi Pancasila. Pendapat ini berdasarkan keterangan para tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI).
“Jadi kalau dibilang, PKI itu ideologinya Pancasila. Itu informasi dari para tokoh senior yang sudah semuanya tiada, jadi kenapa mesti jadi masalah,” kata Sukmawati dalam acara Indonesia Lawyers Club bertajuk Ideologi PKI Masih Hidup, Selasa (29/9/2020).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA: Pakar Komunikasi UI Sarankan Menkes Terawan Tak Menutup Diri
Dia menjelaskan PKI di Indonesia berbeda dengan partai komunis di Uni Soviet dan RRT pada masa itu. Ideologi yang diterapkan Uni Soviet dan RRT disebut Sukmawati memang bersumber dari komunisme yang menerapkan partai tunggal.
Tata negara itu membuat kedua negara dapat dengan leluasa mengatur rakyatnya. Lebih dari satu partai politik akan menimbulkan banyak suara dan opini.
“Tapi kalau partai tunggal satu komando. Partai tunggal harus A ya A, harus B ya B,” kata Sukmawati.
BACA JUGA: Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung, Ini Perkembangan Terbaru
Adapun bila PKI berideologi komunisme, menurut dia secara institusi kepartaian sudah tidak ada lagi.
"Kalau komunis secara institusi kepartaian sudah bubar, ya sudah enggak, secara institusi kepartaian," ucapnya.
Kendati demikian, Sukmawati menyebutkan bisa saja masih ada gerakan bawah tanah dari kader-kader PKI. Namun ia tak bisa memastikan gerakan tersebut juga memeluk Pancasila seperti para pendahulunya.
BACA JUGA: Sebut Banser & Ansor Keturunan PKI, Ustaz Alfian Tanjung Minta Maaf Secara Terbuka
"Jadi kalau ideologi underground bisa saja masih hidup. Seperti juga yang bermimpi dan bercita-cita negara Islam itu kan underground pasti ada. HTI dibubarkan, bisa ganti pakaian, tapi kan ideologi mereka inginkan, negara Islam," kata Sukmawati.
Isu PKI bangkit terus bergaung di ranah publik, terutama pada akhir November, tetapi tidak pernah terbukti.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket Pesawat Mudik Lebaran, Jakarta-Jogja Rp2,2 Juta
- PKB dan Gerindra Sepakat Bakal Deklarasikan Capres-cawapres Mei
- 12 Tahun Penelitian Wolbachia Digelar di Jogja, Ini Pengaruhnya Pada Kasus DBD
- Teddy Minahasa Dituntut Hukuman Mati, Ini 8 Alasan yang Memberatkan
- Perjalanan Kasus Teddy Minahasa, dari Ditangkap hingga Dituntut Hukuman Mati
- QRIS Indonesia Bisa Dipakai di Negara-Negara ASEAN Ini
- Catat! Ada Tambahan Jadwal KRL Jogja Solo, Hari Ini!
Advertisement
Advertisement