Advertisement
HASIL STUDI: Strategi Herd Immunity Covid-19 Timbulkan Infeksi Lebih Meluas
![HASIL STUDI: Strategi Herd Immunity Covid-19 Timbulkan Infeksi Lebih Meluas](https://img.harianjogja.com/posts/2020/09/23/1050691/chinasah.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Studi anyar dari Ilmuwan University of Georgia menyatakan bahwa mencapai herd immunity terhadap penyakit Covid-19 adalah strategi kesehatan masyarakat yang tidak praktis.
Mengendalikan penyebaran virus corona baru telah menghadirkan teka-teki dalam pengambilan kebijakan kesehatan masyarakat. Perdebatan berkutat pada dua pendekatan utama.
Advertisement
Pertama adalah pemikiran menghilangkan penularan di masyarakat melalui langkah-langkah seperti penerapan jarak sosial. Kedua strategi mitigasi untuk mencapai herd immunity, dengan konsekuensi banyak orang terinfeksi virus.
"Konsep herd immunity sangat menggiurkan karena mengimingi akhir dari ancaman Covid-19," kata Toby Brett, penulis utama studi dari Odum School of Ecology, seperti dikutip medicalXpress, Rabu (23/9).
Namun demikian, lanjutnya, karena pendekatan ini bertujuan untuk menghindari eliminasi penyakit, perlu penyesuaian konstan dari langkah-langkah penguncuan untuk memastikan infeksinya cukup pada waktu tertentu.
Penelitian ini dilakukan oleh Brett dan Pejman Rohani di University of Georgia Center for the Ecology of Infectious Diseases, yang menyelidiki pendekatan represif dan mitigasi untuk mengendalikan penyebaran virus SARS-CoV-2.
Sementara studi terbaru telah mengeksplorasi dampak dari kedua strategi di beberapa negara, Brett dan Rohani berusaha untuk menentukan apakah dan bagaimana negara dapat mencapai herd immunity tanpa membebani sistem perawatan kesehatan.
Mereka mengembangkan model penularan penyakit berdasarkan usia untuk mensimulasikan penularan SARS-CoV-2 di Inggris, dengan penyebaran dikendalikan oleh isolasi mandiri tanpa gejala dan social distancing.
Simulasi mereka menemukan bahwa dengan tidak adanya langkah-langkah pengendalian, Inggris akan memiliki 410.000 ribu kematian terkait dengan Covid-19. Sekitar 350.000 di antaranya berasal dari individu berusia 60 tahun ke atas.
Mereka menemukan bahwa menggunakan strategi tindakan, kematian yang terjadi akan jauh lebih sedikit. Hanya sekitar 62.000 kasus pada orang berusia 60 tahun nlebih dan 43.000 orang di bawah usia 61 tahun.
Ketika memeriksa strategi yang berupaya membangun herd immunity melalui mitigas, model mereka menemukan bahwa jika social distancing dipertahankan pada tingkat tepta, kapasitas rumah sakit perlu untuk ditingkatkan untuk mencegah kewalahan.
Brett dan Rohani lebih lanjut mencatat bahwa banyak yang tidak diketahui tentang sifat, durasi, dan efektivitas kekebalan Covid-19 dan bahwa model mereka mengasumsikan kekebalan jangka panjang yang sempurna.
Mereka juga memperingatkan bahwa jika kekebalannya tidak sempurna dan ada kemungkinan signifikan untuk terinfeksi kembali, mencapai herd immunity melalui paparan luas sangat tidak mungkin dilakukan.
"Kami menyadari masih banyak yang harus dipelajari tentang penularan dan kekebalan Covid-19. Pemodelan seperti ini dapat sangat berharga dalam analisis situasional dan memungkinkan pemangku kepentingan memikirkan konsekuensi dari tindakan yang diambil," kata Rohani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement