Advertisement
Kasus Covid-19 Tembus 30 Juta, WHO Khawatirkan Eropa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Infeksi Virus Corona mencapai 30 juta di seluruh dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan "tingkat penularan yang sangat mengkhawatirkan" di seluruh Eropa dan meminta agar tidak mempersingkat periode penguncian.
Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan lonjakan kasus Covid-19 pada September ini "seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua" setelah Eropa mencatat rekor baru minggu lalu, dengan sekitar 54.000 kasus tercatat dalam 24 jam.
Advertisement
BACA JUGA : Uni Eropa Tolak Hydroxychloroquine untuk Obat Covid-19
"Selain angka-angka ini mencerminkan pengujian yang lebih komprehensif, angka ini juga menunjukkan tingkat penularan yang mengkhawatirkan di seluruh kawasan," katanya dalam konferensi pers online dari Kopenhagen seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (18/9/2020).
Lebih dari 30 juta infeksi dan lebih dari 943.000 orang telah meninggal sejak Virus corona baru muncul di China akhir tahun lalu. Eropa menyumbang 4,7 juta dari total tersebut.
Di seluruh Eropa, pemerintah berjuang untuk menahan lonjakan kasus baru di samping menghindari kerusakan baru pada ekonomi. Pemerintah juga memberlakukan pembatasan baru yang luas pada populasi yang rentan akibat virus.
BACA JUGA : Cegah Meluasnya Covid-19, Uni Eropa Sepakat Tutup Akses
Otoritas Prancis dilaporkan sedang mempersiapkan pembatasan yang lebih ketat di beberapa kota untuk mengurangi lonjakan kasus Covid-19. Negara itu melaporkan hampir 10.000 kasus baru per hari selama seminggu terakhir.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan langkah-langkah baru akan diumumkan untuk Lyon dan Nice pada Sabtu (19/9/2020), setelah pembatasan pertemuan publik diberlakukan pekan ini di Bordeaux dan Marseille.
Di Inggris, langkah-langkah baru akan berlaku mulai hari ini waktu setempat dan Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan bahwa pub harus tutup lebih awal untuk membantu menghindari "gelombang kedua" kasus Virus Corona.
Warga Inggris timur laut, termasuk Kota Newcastle dan Sunderland, tidak lagi diizinkan untuk bertemu orang di luar rumah mereka sendiri. Pemerintah, yang menghadapi kritik atas kurangnya kapasitas pengujian, memberlakukan aturan di seluruh Inggris pada Senin (14/9/2020), dengan membatasi pertemuan hingga enam orang.
BACA JUGA : Petinggi Uni Eropa Desak Penyelidikan Independen Terkait
Alasannya, kasus harian telah mencapai tingkat yang tidak pernah terjadi sejak awal Mei. Inggris menjadi negara terparah di Eropa dengan hampir 42.000 kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KPK Yakin Menang Lawan Gugatan Praperadilan Hasto Kristiyanto
- Eksespi Hakim Heru Hanindyo Ditolak, Sidang Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilanjutkan
- Ini Alasan KPK Belum Menahan Hasto Kristiyanto
- Vaksin dan Masker Dua Alat untuk Cegah Wabah HMPV dan Influenza
- Ini Kenaikan Biaya Haji Indonesia dari Tahun ke Tahun Sejak 2015
Advertisement
Siswa SMPN 1 Sentolo Kulonprogo Keluhkan MBG: Wadah Amis, Nasi Keras hingga Tahu Kecut
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- 2 WNA Thailand Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Selundupkan Sabu Lewat Dubur dan Alat Kelamin
- Ketua KPK Terkait Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto: Belum Berencana Menahan
- Kitabisa Salurkan Santunan kepada Ahli Waris di Jogja dan Bogor
- Geledah Rumah Eks Ketua PN Surabaya, Kejaksaan Agung Sita Uang Rp21 Miliar
- Biaya Haji Kemungkinan Bisa Turun Lagi
- Eksespi Hakim Heru Hanindyo Ditolak, Sidang Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilanjutkan
- Dugaan Penganiayaan Darso oleh Polisi Jogja, Polda Jateng Periksa 13 Saksi
Advertisement
Advertisement