Advertisement
Cegah Meluasnya Covid-19, Uni Eropa Sepakat Tutup Akses Perbatasan
Uni Eropa - wikipedia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Penyebaran virus Corona semakin meningkat di seluruh dunia. Para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk membatasi sebagian besar perjalanan ke benua tersebut sebagai upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona dan mengurangi dampaknya.
Dilansir dari Bloomberg, Kanselir Jerman Angela Merket mengatakan pembatasan tersebut akan berlaku untuk semua warga negara non-UE dan berlangsung selama 30 hari ke depan.
Advertisement
Setelah melakukan konferensi jarak jauh dengan pemimpin lainnya, Merkel menyatakan kesiapannya untuk melakukan apa pun yang diperlukan guna membatasi wabah tersebut dan bersiap untuk menghadapi dampak ekonomi yang serius.
Beberapa pekan lalu, pembatasan perjalanan warga negara asing ke Eropa ini mungkin sama sekali tidak terpikirkan di benak pada pemimpin UE. Beberapa negara anggota UE telah memberlakukan jam malam, menutup toko, bar, sekolah, dan restoran sebagai upaya terakhir untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Untuk Inggris yang telah meninggalkan UE, banyak pihak yang bertanya-tanya adalah bagaimana pembatasan ini akan memengaruhi warga. Dari perspektif Uni Eropa, larangan tersebut tidak berlaku untuk Inggris.
Namun dalam praktiknya, semua orang diperintahkan untuk untuk diam di rumah, mengingat bahwa Inggris telah menyarankan warganya untuk menghindari perjalanan tidak penting ke mana pun di dunia. Dengan dibatalkannya banyak penerbangan, kecil kemungkinan adanya perpindahan orang antara Inggris dan Uni Eropa.
Meskipun pembatasan tersebut dianggap penting oleh banyak ahli epidemiologi, dampak terhadap ekonomi Eropa dan global tetap tidak terelakkan. Pemerintah UE secara resmi mengakui blok tersebut menuju resesi tahun ini.
Penutupan perbatasan Eropa bertujuan untuk mengangkat banyak penutupan perbatasan internal yang telah mengganggu pergerakan bebas di dalam blok tersebut yang menjadi salah satu pilar utama integrasi Eropa.
Namun, belum ada ketentuan yang jelas apakah pemeriksaan perbatasan internal akan dihapus setelah keputusan terbaru ini, mengingat masih tingginya kekhawatiran terhadap penyebaran virus, baik dari warga Eropa atau warga negara lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Malam Tahun Baru, Ini Skenario Rekayasa Lalu Lintas Polda DIY
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Wisata Kulonprogo Padat Saat Nataru, Tarif Nuthuk Nihil
- Tanpa Kembang Api, Hotel DIY Pilih Doa dan Donasi
- Tabung Gas Bocor, Warung Soto di Baleharjo Ludes Terbakar
- Tanpa Kembang Api, Kunjungan Malam Tahun Baru Pantai Glagah Turun
- TWC Ingatkan Wisatawan Hormati Nilai Sakral Candi Prambanan
- Tata Cara Pengajuan Permohonan SKB PPh Melalui Aplikasi Coretax
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Selasa 30 Desember 2025
Advertisement
Advertisement



