Advertisement
Vaksin dengan Harga Terjangkau Tersedia di Indonesia pada 2021
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan pernyataan pers terkait larangan masuk bagi warga negara asing ke Indonesia di Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Kamis (5/3/2020). Pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan masuk ke Indonesia bagi warga negara asing dari sejumlah wilayah di Iran, Korea Selatan dan Italia terkait menyebarnya virus corona di tiga negara. - Antara/Wahyu Putro A
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan vaksin dalam skema pendanaan multilateral, Covac Facility, akan tersedia dengan harga terjangkau di Indonesia pada 2021.
Hal ini diungkapkan Retno saat menyaksikan penanda tanganan MoU antara Kementerian Kesehatan dengan UNICEF terkait dengan akses vaksin di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Advertisement
Dia mengatakan penduduk Indonesia akan memperoleh vaksin melalui bantuan keringanan finansial melalui mekanisme ODA atau Official Development Assistance.
Hal ini lantaran Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu negara yang memenuhi syarat sebagai negara kategori Advance Market Commitment dalam kerangka GAVI (aliansi vaksin global) Covid-19 Vaccine Global Access Facility atau Covax Facility.
"Komunikasi terus kita intensifkan dengan GAVI dan Covax Facility termasuk mengenai waktu ketersediaan, harga, dan lain sebagainya. Perkiraan kita vaksin melalui jalur multilateral ini akan tersedia pada 2021," katanya.
Dengan adanya bantuan finansial ODA, maka diharapkan harga vaksin akan lebih murah dibanding mekanisme yang lain.
Seperti diketahui, Indonesia terus berupaya membangun kerja sama multilateral untuk memperjuangkan akses vaksin yang aman dan harga yang terjangkau.
Hingga saat ini pemerintah Indonesia terus mengupayakan akses vaksin covid-19 melalui berbagai skema termasuk melalui Covax Facility yang dipimpin bersama oleh Coalition Epidemy Preparedness Innovation (CEPI), GAVI, dan WHO yang telah bekerjasama dengan produsen vaksin baik dari negara maju maupun berkembang.
Retno juga mengungkapkan CEPI dan PT Bio Farma (Persero) tengah melakukan komunikasi intensif untuk kerja sama manufaktur vaksin global.
Upaya tersebut juga dibarengi dengan pengembangan vaksin secara mandiri melalui Vaksin Merah Putih yang tengah dikembangkan oleh Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.
Perwakilan UNICEF untuk Indonesia Debora Comini menegaskan komitmen UNICEF guna mendukung Indonesia dalam keseluruhan proses akses imunisasi dan layanan kesehatan.
"Pada saat vaksin ini telah tersedia, seluruh negara yang berpartisipasi akan mendapatkan akses khusus untuk harga yang terjangkau," ujarnya.
Penanda tanganan kerja sama kali ini memberikan kesempatan vaksin bagi Indonesia untuk ditempatkan di pasar internasional melalui UNICEF Supply Division.
"Namun manfaat paling langsung dari apa yang kita lihat hari ini sebenarnya adalah akses ke vaksin yang belum diproduksi di Indonesia dan telah diproduksi di negara lain," katanya.
Misalnya, vaksin PCV atau pneumococcal conjugate vaccine yang diproduksi di negara lain untuk melawan penyakit seperti meningitis, pneumonia, dan infeksi darah bagi anak-anak. Dia memperkirakan vaksin ini dapat menyelamatkan 10.000 anak di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Apple Izinkan Toko Aplikasi Alternatif di Jepang, Komisi 5 Persen
- Menaker Yassierli: WFA 29 sampai 31 Desember Tak Kurangi Upah
- Sleman Hentikan Infrastruktur Sampah 2026, Fokus Transfer Depo
- Amnesty Kecam Kepala Menteri Bihar Usai Tarik Hijab Perempuan di India
- Jawa Tengah Sumbang 57 Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
- Wanita Jepang Menikah dengan AI, Gunakan Kacamata AR
- Bupati Bantul Terbitkan SE Gemar, Ayah Wajib Ambil Rapor
Advertisement
Advertisement





