Advertisement
Mendekati 20 Persen, Tingkat Penularan Covid-19 Nasional Semakin Mengkhawatirkan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Selama dua pekan terakhir penularan virus Corona di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Angkanya terus naik dan secara akumulasi pada pekan ini hingga 9 September 2020 telah mendekati 20 persen atau 4 kali lipat dari ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sepanjang 24 - 30 Agustus 2020, pemerintah telah melakukan tes Covid-19 kepada 125.434 orang. Hasilnya, 18.518 orang di antaranya positif. Dengan demikian pada periode tersebut positivity rate atau tingkat penularan virus di Indonesia sebesar 14,8 persen.
Advertisement
Baca juga: Pembeli Soto Lamongan yang Terinfeksi Corona Sudah Mengenakan Masker Saat Berbelanja
Satu pekan setelahnya, tingkat penularan melaju cukup kencang. Pada periode 31 Agustus hingga 6 September 2020, sebanyak 118.895 menjalani tes Covid-19, baik melalui metode reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) maupun tes cepat molekuler (TCM).
Pemeriksaan pada rentang waktu tersebut menunjukan sebanyak 22.056 orang positif Covid-19. Dengan demikian, positivity rate secara nasional pada pekan pertama September sebesar 18,6 persen.
Selanjutnya atau pada pekan kedua bulan ini, hingga 9 September 2020, sebanyak 48.116 orang telah menjalani pemeriksaan dan hasilnya 9.233 orang di antaranya positif. Positivity rate pun kembali naik menjadi 19,2 persen.
Baca juga: Jakarta Kembali PSBB Total! Perkantoran Tutup, Kecuali 11 Sektor Ini
Kenaikan tingkat penularan secara nasional selaras dengan bertambahnya zona merah di Indonesia. Per 6 September 2020, wilayah dengan tingkat risiko tinggi naik 7,7 persen menjadi 70 kabupaten/kota. Satu pekan sebelumnya, zona merah bahkan melonjak hingga lebih dari dua kali lipat.
“Ini perlu menjadi perhatian kita semua, kondisi ini harus diperbaiki,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Selasa (8/9/2020).
Wiku mencatat ada 12 kabupaten/kota dengan perubahan zona risiko dari oranye menjadi merah atau sedang menjadi tinggi. Wilayah ini terdapat di 15 provinsi.
Naiknya zona risiko tinggi, kata Wiku, diikuti pula dengan kenaikan zona oranye dari 230 kabupaten/kota menjadi 267 kabupaten/kota. Pada saat yang sama zona risiko rendah turun dari 151 menjadi 114 kabupaten/kota.
Satgas Covid-19 juga mencatat pasien Covid-19 per 6 September naik 18,6 persen selama sepekan terakhir jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, atau dari 18.625 kasus menjadi 22.097 kasus. Selama dua pekan terakhir penambahan kasus naik dua digit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement