Advertisement

Tak Kuat Angkat Beban 408 Kg, Atlet Angkat Besi Rusia Alami Patah Lutut

Newswire
Minggu, 16 Agustus 2020 - 01:17 WIB
Sunartono
Tak Kuat Angkat Beban 408 Kg, Atlet Angkat Besi Rusia Alami Patah Lutut Atlet angkat besi tak kuat mengangkat beban 408 kg mengalami patah kedua lututnya. - @youtube.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Atlet angkat besi asal Rusia bernama Alexander Sedykh mengalami cedera parah kala mengangkat beban seberat 408 kg. Ia mematahkan kedua lututnya saat berlaga di Kejuaraan World Raw Powerlifting Federation (WRPF) 2020 di Rusia.

Menyadur Sporting News pada Sabtu (15/08/2020), kedua lutut atlet papan tak kuat menahan beban hingga benar-benar patah dan butuh waktu lama untuk masa pemulihan. Sedykh, pemenang kompetisi WRPF 2019ini awalnya mampu berjalan kembali namun tak lama lututnya memperlihatkan gejala yang wajar.

Advertisement

BACA JUGA : Amputasi Kaki Tak Halangi Faris Mengukir Prestasi

Dia segera dilarikan ke rumah sakit dan menjalani enam jam operasi untuk memperbaiki lutut dan paha depan. "Hal yang paling utama adalah saya harus berbaring tak bergerak di tempat tidur selama dua bulan," kata Alexander Sedykh."

"Perlu waktu untuk memulihkan diri. Paha depan saya dijahit kembali dan lutut saya disatukan kembali."

Ia juga harus belajar berjalan kembali setelah dua bulan istirahat di tempat tidur. Tentu saja hal ini jadi pertimbangan Sedykh untuk kembali ke dunia angkat besi.

Alexander Sedykh bukan atlet pertama yang cedera parah di dunia angkat besi. Pada 2019, Gaelle Nayo-Ketchanke dari Perancis mematahkan lengannya ketika berkompetisi.

Nayo-Ketchanke berhasil mendapatkan palang di atas kepalanya tetapi saat dia berusaha keras untuk menahannya di udara, lengan kirinya tertekuk di bawah beban yang sangat berat.

BACA JUGA : PORDA XIV DIY 2017 : Sleman Dominasi Angkat Berat dan

Ketchanke dilepas dengan tandu setelah lengan kirinya patah di dua tempat, serta siku terkilir. Pada 2018 di Commonwealth Games di Gold Coast, Laurel Hubbard asal Selandia Baru mengalami nasib yang sama.

Hubbard terlihat sangat tertekan ketika siku kirinya berusaha merebut rekor Olimpiade seberat 132kg, ketika dia sudah memimpin kompetisi dengan berat badan 120kg.

Terlahir dengan nama Gavin Hubbard, ia mewakili Selandia Baru dalam acara angkat besi pria sebelum beralih jadi wanita di usia 30-an. Ia sangat berprestasi dan memenangkan dua medali perak dalam kategori + 90 kg putri di kejuaraan dunia tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Polres Bantul Untuk Atasi Kemacetan saat Libur Lebaran

Bantul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement